REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Arab Saudi meningkatkan kuantitas tes Covid-19 hingga 45 ribu kali per harinya di seantero negeri. Jumlah ini terus naik berkali-kali lipat dibanding hari-hari pertama pandemi Covid-19 di Saudi dimana tesnya hanya dilakukan seribu kali per hari.
Dilansir dari Saudi Gazette pada Senin (29/6) Kemenkes Arab Saudi memperkirakan hingga hari ini telah mengadakan 1,5 juta tes Covid-19. Tes dilakukan lewat metode polymerase chain reaction (PCR) dengan didukung laboratorium canggih dan peralatan modern.
Saudi mengklaim sebagai negara-negara awal di dunia yang menyediakan tes Covid-19 di laboratorium canggih dan sebagiannya bersifat mobile. Hal itu memudahkan Kemenkes Arab Saudi mendeteksi warga tertular Covid-19 untuk segera dikarantina sekaligus mengindari penularan.
Kemenkes Arab Saudi selama beberapa pekan terakhir mengadakan tes PCR di seluruh negeri dengan menyebar laboratorium beserta tim kesehatan. Gencarnya tes ini membuat Saudi punya data pemantauan warga yang baik.
Kemenkes Arab Saudi berkomitmen meneruskan tes PCR seiring makin dekatnya musim ibadah haji. Kerajaan Arab Saudi tak mau kecolongan jika ada jamaah haji yang tertular Covid-19.
Saudi memutuskan mengadakan haji terbatas tahun ini. Mereka yang bisa berhaji ialah para warga negara Saudi dan WNA yang bermukim di Saudi. Nantinya mereka wajib mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19 ketika melaksanakan haji.
Diketahui, penderita Covid-19 di Saudi mencapai 183 ribu orang hingga data kemarin. Sedangkan penderita Covid-19 yang meninggal mencapai 1.511 orang. Adapun penderita Covid-19 yang berhasil sembuh sebanyak 125 ribu. Sisanya masih menjalani perawatan.