REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Rumah sakit lapangan, staf medis, dan klinik didirikan dan bersiap di tempat-tempat suci menjelang puncak haji 2020. Dilansir di Arab News, Ahad (26/7), Kementerian Kesehatan Arab Saudi memastikan kesehatan dan keselamatan jamaah haji yang menghadiri ibadah tahunan ini, diantaranya mendirikan sebuah rumah sakit di Mina, menyediakan enam ambulans, tiga klinik untuk mengakomodasi haji, rumah sakit lapangan, rumah sakit keliling, dan klinik di Arafah.
Tenaga medis dan teknis juga bersiap memastikan keselamatan jamaah saat melakukan ibadah mereka, mengintensifkan persiapan untuk menangani penyakit terkait panas seperti strok. Sistem pendingim dengan semprotan air didistribusikan di semua situs suci dan telah terbukti menurunkan suhu sehingga menurunkan kemungkinan jamaah menderita serangan panas.
Jamaah yang tiba di hotel-hotel di Makkah menerima kit khusus yang disediakan oleh Kementerian Haji dan Umrah. Paket tersebut berisi masker, pakaian ihram, sajadah, batu kerikil untuk lempar jumrah, dan barang-barang kebersihan seperti alat cukur, alat perawatan pribadi, dan buku panduan berhaji.
Menurut Asisten Komandan Pasukan Keamanan Haji Mayor Jenderal Mohammed bin Wasl Al-Ahmadi keamanan untuk Masjidil Haram dan tempat tinggal jamaah, rencana keamanan haji didasarkan pada empat pilar, organisasi, keamanan, kemanusiaan, dan perawatan kesehatan. "Pasukan Keamanan Haji telah menetapkan mekanisme untuk masuk dan keluar dari dan ke Masjidil Haram selama ibadah,"ujar dia.
Sebuah jalur untuk jamaah kini lebih luas dari tempat selatan dan barat masjid, serta bagian-bagian khusus di sekitar tempat tawaf dan sai. Sementara itu, lebih dari tiga juta tes reaksi rantai polimerase (PCR) telah dilakukan di Arab Saudi untuk mendeteksi penduduk yang terinfeksi.
Kementerian Kesehatan Arab Saudi mengumumkan pada Ahad bahwa 57.216 tes PCR telah dilakukan dalam 24 jam terakhir. Jumlah ini meningkat dari jumlah tes yang dilakukan di Arab Saudi sejauh ini menjadi 3.056.956.
Sebanyak 1.968 kasus yang baru dikonfirmasi dilakukan pada Ahad, jumlah ini meningkat dari jumlah kasus yang dikonfirmasi di Saudi menjadi 266.941. Saat ini ada 43.885 kasus aktif, 2.120 di antaranya berada di unit perawatan kritis.
Tidak ada pasien baru yang dilaporkan dirawat di ICU dalam 24 jam terakhir. Al-Hofuf mencatat jumlah tertinggi dengan 208 kasus yang dikonfirmasi, diikuti oleh Taif dengan 195 dan Riyadh dengan 126.
Total 2.541 pemulihan baru dilaporkan, jumlah ini meningkat dari jumlah pemulihan di Arab Saudi menjadi 220.323, dan tingkat pemulihan Arab Saudi menjadi 82,5 persen. Sebanyak 30 kematian baru dicatat, jumlah ini meningkat dari jumlah kematian menjadi 2.733.
https://www.arabnews.com/node/1710536/saudi-arabia