REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Indonesia melalui Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) menyampaikan warga negara Indonesia (WNI) yang ikut berhaji haji dalam keadaan selamat. Tahun ini Arab Saudi menyelenggarakan haji secara terbatas karena masih terjadi wabah.
"Selama pemantauan alhamdulillah jamaah dalam keadaan sehat dan lancar selama menjalankan aktivitas manasik haji," kata Konsul Haji KJRI Jeddah Endang Jumali, saat dihubungi, Ahad (2/7).
Endang mengatakan, untuk manasik Ahad atau hari kedua Mabit kemungkinan ada yang nafar awal atau mengakhiri proses haji. KJRI Jeddah belum dapat jadwal apakah proses haji berakhir pada Ahad kemarin.
Namun, kata dia, yang pasti sudah diketahu jamaah haji akan dikarantina di Makkah setelah melaksanakan ibadah haji. Proses karantina yang merupakan bagian dari managemen disaster untuk mencegah penyebaran virus Covid-19.
"Dan setelah proses berakhir akan karantina di Makkah sekama 14 hari," katanya.
Berdasarkan Informasi pamilik travel Taqwa Tours Ustaz Rafiq Jauhari, hanya 13 WNI yang terpilih berhaji. Rafiq mengaku belum mendapat informasi terbaru bagaimana keadaan koleganya usai i melaksanakan ibadah haji.
"Saya agak ketinggalan info. Berita di Arab Saudi tidak terlalu terbuka, apalagi tentang rencana kegiatan jamaah," katanya.
Menurutnya, hampir sebagian besar teman-temannya dari kalangan pembimbing ibadah haji dan umroh atau mutawif sudah kembali ke Indonesia. Kepulangan mereka karena ArabSaudi masih menutup umroh.
"Teman-temam saya sebagian juga sudah banyak yang balik ke Indonesia," katanya.
Ditutupnya umroh dan haji secara terbatas membuat para mutawif tidak memiliki pekerjaan dalam membimbing ibadah umrah maupun haji, sehingga pulang kampung menjadi pilihan yang tepat. Selama ada umroh, mutawif selalu diminta pemilik travel menemani jamaah menjalankan ibadah selama di Makkah dan Madinah.