REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Arab Saudi puas kerja kerasnya berbuah manis dalam penyelenggaraan haji terbatas tahun ini. Hingga Senin (3/8), belum ada jamaah haji yang dilaporkan tertular covid-19.
Jubir Kemenkes Saudi Muhammad Al-Abdel Ali mengatakan pihaknya sudah menyiapkan segala kebutuhan demi memastikan keselamatan jamaah haji. Segala aspek dipertimbangkan Kemenkes Saudi agar covid-19 tak tertular pada jamaah haji.
"Protokol kesehatan haji 2020 yang diterapkan kerajaan (Saudi) sudah sesuai standar internasional. Langkah-langkah luar biasa diambil tahun ini karena pandemi covid-19," kata Ali dilansir dari Saudi Gazette pada Senin (3/8).
Ali menyebut persiapan haji tahun ini sangat penting dengan hadirnya ancaman covid-19. Segala persiapan itu bisa jadi pelajaran dalam penyelenggaraan haji berikutnya jika kemungkinan terburuknya pandemi masih terjadi.
"Alhamdulilah, kami memastikan keselamatan jamaah haji, termasuk membuat beberapa protokol yang sesuai praktek internasional dalam menangani situasi semacam ini," ujar
Ali merinci protokol kesehatan mencakup protokol produktif, protokol deteksi, protokol isolasi dan protokol manajemen.
Kemenkes Saudi menyiagakan enam rumah sakit, 51 klinik, 200 ambulance dan 60 tim kesehatan lapangan. Total petugas kesehatan yang bertugas di musim haji ini mencapai 8 ribu orang.
"Tim kesehatan selalu mendampingi jamaah haji untuk memastikan keselamatan mereka," ucap Ali.
Diketahui, musim haji tahun ini diadakan terbatas hanya sekitar seribu orang saja akibat pandemi covid-19. Mereka merupakan ekspatriat dan warga lokal yang bermukim di Saudi. Mereka wajib lolos seleksi pendaftaran sebelum mendapat izin berhaji.