REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Sebagian besar jamaah haji mulai meninggalkan Makkah pada Ahad (2/8) sore setelah menunaikan segala ritual haji. Mereka mengutarakan rasa puasnya atas pelayanan ibadah haji yang diberikan kerajaan Arab Saudi.
Musim haji tahun ini diadakan terbatas hanya sekitar seribu orang saja akibat pandemi Covid-19. Mereka merupakan ekspatriat yang bermukim di Saudi dan warga lokal. Mereka wajib lolos seleksi pendaftaran sebelum mendapat izin berhaji.
Jamaah menunaikan haji dengan mengikuti protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Nampak mereka menunaikan tawaf namun tetap mengatur jarak satu sama lain. Saat ini, jamaah mesti menjalani karantina mandiri 14 hari dan tes Covid-19 sebelum bisa kembali ke masyarakat.
"Sungguh perasaan spritual luar biasa, pertama saya bersyukur pada Allah dan saya ucapkan terimakasih pada otoritas (Saudi) atas layanan berkualitasnya," kata salah satu jamaah haji 2020 Abdul Majeed Al-Suhaimi dilansir dari Saudi Gazette, Senin (3/8).
Pria asal Madinah itu tak menyangka layanan Arab Saudi pada jamaah haji sungguh luar biasa. Ia menganggap pelayanan tersebut masuk kategori sempurna.
"Layanan dari Kementerian Haji, Kementerian Kesehatan dan lembaga lain termasuk personil keamanan luar biasa dan tak bisa diungkapkan dengan kata-kata," ujar Al-Suhaimi.
Jamaah haji lainnya Abdul Haseeb juga merasakan hal sama seperti Al-Suhaimi. Ekspatriat asal India itu merasa beruntung lolos seleksi haji terbatas setelah berhasil pulih dari covid-19. Ini merupakan kali pertama bagi Haseeb menunaikan haji.
"Segala puji bagi Allah karena menjawab doa saya agar bisa berhaji tahun ini. Setelah mendaftar, saya bersyukur nama saya lolos walau awalnya masuk daftar tunggu," ucap Haseeb.