Rabu 05 Aug 2020 12:17 WIB

Maksiat di Makkah Sebabkan Dosa Besar

Muslim wajib menghormati Makkah sebagai Tanah Haram.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Ani Nursalikah
Maksiat di Makkah Sebabkan Dosa yang Besar. Salah satu sudut Kota Makkah.
Foto: Nashih Nashrullah Republika
Maksiat di Makkah Sebabkan Dosa yang Besar. Salah satu sudut Kota Makkah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bagi orang-orang yang melakukan maksiat di Kota Makkah, mereka akan mendapatkan dosa yang besar dibandingkan di tempat lainnya. Hal tersebut sesuai dengan ayat yang disampaikan dalam surat Al-Hajj.

Dikutip dari buku Bekal Haji karya Ustadz Firanda Andirja, Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,

Baca Juga

إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا وَيَصُدُّونَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ وَالْمَسْجِدِ الْحَرَامِ الَّذِي جَعَلْنَاهُ لِلنَّاسِ سَوَاءً الْعَاكِفُ فِيهِ وَالْبَادِ ۚ وَمَنْ يُرِدْ فِيهِ بِإِلْحَادٍ بِظُلْمٍ نُذِقْهُ مِنْ عَذَابٍ أَلِيمٍ

"Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan menghalangi manusia dari jalan Allah dan Masjidil Haram yang telah Kami jadikan untuk semua manusia, baik yang bermukim di situ maupun di padang pasir dan siapa yang bermaksud di dalamnya melakukan kejahatan secara zalim, niscaya akan Kami rasakan kepadanya sebagian siksa yang pedih." (Alquran surat Al Hajj ayat 25).

Ayat ini, menurut penjelasan Syaikh as-Sa'di, mengandung kewajiban menghormati Tanah Haram serta keharusan mengagungkannya dengan pengagungan yang besar, dan menjadi peringatan bagi yang ingin berbuat maksiat. Bahkan, orang yang baru berniat melakukan kezaliman di Makkah pun sudah diancam dengan azab yang pedih.

lbnu Masud Radhiyallahu Anhu berkata, "Jika seseorang berniat melakukan dosa, tidak dicatat dosa baginya selama ia tidak melakukannya. Jika seseorang berniat membunuh seorang lelaki di Makkah, sementara ia masih di kota Adan (Yaman) atau di negeri lain, Allah akan membuatnya merasakan azab yang pedih," tafsir al-Baghawi. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apakah internet dan teknologi digital membantu Kamu dalam menjalankan bisnis UMKM?

  • Ya, Sangat Membantu.
  • Ya, Cukup Membantu
  • Tidak
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
كَانَ النَّاسُ اُمَّةً وَّاحِدَةً ۗ فَبَعَثَ اللّٰهُ النَّبِيّٖنَ مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَ ۖ وَاَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيْمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ فِيْهِ اِلَّا الَّذِيْنَ اُوْتُوْهُ مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُمُ الْبَيِّنٰتُ بَغْيًا ۢ بَيْنَهُمْ ۚ فَهَدَى اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ مِنَ الْحَقِّ بِاِذْنِهٖ ۗ وَاللّٰهُ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ
Manusia itu (dahulunya) satu umat. Lalu Allah mengutus para nabi (untuk) menyampaikan kabar gembira dan peringatan. Dan diturunkan-Nya bersama mereka Kitab yang mengandung kebenaran, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Dan yang berselisih hanyalah orang-orang yang telah diberi (Kitab), setelah bukti-bukti yang nyata sampai kepada mereka, karena kedengkian di antara mereka sendiri. Maka dengan kehendak-Nya, Allah memberi petunjuk kepada mereka yang beriman tentang kebenaran yang mereka perselisihkan. Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus.

(QS. Al-Baqarah ayat 213)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement