Kamis 06 Aug 2020 10:21 WIB

Himpuh: Kabar Umroh akan Dibuka Masih Prediksi

Belum ada kepastian kapan Arab Saudi buka umroh.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Ani Nursalikah
Himpuh: Kabar Umroh akan Dibuka Masih Prediksi
Foto: AP Photo/Amr Nabil
Himpuh: Kabar Umroh akan Dibuka Masih Prediksi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Suksesnya penyelenggaran ibadah haji tahun ini membuat penyelenggara perjalanan ibadah umroh (PPIU) di Indonesia lega. Kesuksesan ini dapat menjadi peluang umroh kembali dibuka oleh Pemerintah Arab Saudi.

Sekjen Himpunan Penyelenggara Umrah Haji (Himpuh) Anton Subekti mengatakan, sebagai pelaku usaha di sektor umroh dan haji khusus sangat senang jika Saudi benar-benar resmi membuka umroh. Apalagi sudah banyak jamaah yang tertunda keberangkatannya menunggu segera diberangkatkan.

Baca Juga

"Sebagai pelaku usaha dan banyaknya calon jamaah yang tertunda sejak Februari yang lalu, tentu kita menyambut gembira kabar akan dibukanya umroh sekalipun baru berupa sinyal," kata Anton saat dihubungi, Kamis (6/8). 

Sampai saat ini memang belum ada pernyataan resmi dari Pemerintah Arab Saudi umroh akan dibukan. Hal itu seperti disampaikan pejabat pemerintah melalui perwakilannya di KJRI Jeddah yang menyampaikan belum ada kepastian kapan umroh dibuka.

"Merujuk pada penjelasan Konsul Haji KJRI Jeddah Bapak Endang Jumali, sesungguhnya sampai hari ini pemerintah Saudi belum keluarkan rilis resmi kepastian kapan dan bagaimana umroh akan diselenggarakan," katanya.

Anton mengatakan, jika melihat pelaksanaan haji tahun ini, umroh dapat dilaksanakan di tengah pandemi. Namun karena Covid-19 masih melanda dunia,  bisa dipastikan akan diterapkan pembatasan jumlah jamaah dengan seleksi yang ketat.

"Pasti melalui kriteria yang ketat dan penerapan protokol kesehatan untuk pencegahan Covid-19 dan meminimalisasi risiko bagi jamaah," katanya.

Anton mengaku, sampai hari ini Himpuh belum tahu umroh akan dibuka kembali. Apakah umroh hanya berlaku bagi warga setempat dan eskpatriat saja seperti haji tahu ini, atau dibuka untuk negara lain juga tapi terbatas semua belum ada kepastiannya.

"Sejujurnya kita belum tahu dampak pembatasan jumlah dan pnerapan protokol kesehatan terhadap kenaikan komponen biaya umrah," katanya.

Sekarang ini Himpuh akan menggelar pertemuan virtual dengan semua anggotanya. Tujuannya untuk membahas informasi terkait adanya prediksi umroh akan dibuka dalam waktu dekat. 

"Insya Allah dalam waktu dekat Himpuh akan menggelar webinar bagi anggota untuk menjawab pertanyaan itu. Mudah-mudahan Arab Saudi segera merilis pernyataan resmi agar menjadi terang," katanya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement