Senin 14 Sep 2020 15:29 WIB

DMI-BPKH Bagikan 3.000 Lebih Alat Semprot Disinfektan

DMI juga mengajak jamaah masjid tetap menjaga kebersihan.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Muhammad Fakhruddin
Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla menjawab pertanyaan usai acara penyerahan alat semprot disinfektan mandiri di Masjid Agung Sunda Kelapa, Jakarta, Ahad (13/9). DMI bekerjasama dengan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) membagikan alat semprot disinfektan ke 3000 masjid di wilayah DKI Jakarta.Prayogi/Republika
Foto: Prayogi/Republika
Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla menjawab pertanyaan usai acara penyerahan alat semprot disinfektan mandiri di Masjid Agung Sunda Kelapa, Jakarta, Ahad (13/9). DMI bekerjasama dengan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) membagikan alat semprot disinfektan ke 3000 masjid di wilayah DKI Jakarta.Prayogi/Republika

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Dewan Masjid Indonesia (DMI) bekerja sama dengan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) membagikan alat semprot disinfektan ke 3.000 lebih masjid di wilayah DKI Jakarta, pada Ahad (13/9). Dalam kesempatan ini hadir ketua Umum DMI, Jusuf Kalla di Masjid Sunda Kelapa Jakarta.

"DMI masih melanjutkan yang dahulu sudah disemprotkan disinfektan. Agar terus berlanjut, maka bisa dilakukan semprotan secara mandiri," kata Sekretaris Jenderal DMI, Imam Addaruqutni, pada Ahad.

Di samping itu, pembagian alat semprot ini juga dilakukan karena hingga kini kasus covid-19 masih terus mengalami kenaikan. Sementara dengan penyemprotan sebelumnya diakui Imam lebih mahal, karena menggunakan jasa vendor lain.

Imam mengatakan, diperkirakan nanti akan ada pengumuman terkait dengan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) DKI Jakarta, sesuai dengan momentumnya maka masjid di Jakarta sudah memiliki alat semprot disinfektan masing-masing.

Dia mengungkapkan, hampir 4.000 alat semprot disinfektan diberikan untuk seluruh wilayah DKI yang jumlahnya 3.000 lebih bangunan. Para Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) dapat melakukan penyemprotan secara mandiri untuk mengantisipasi penyebaran covid-19.

"Tadi hanya simbolis di Masjid Sunda Kelapa. Pak Jusuf Kalla menyerahkan kepada pimpinan  DMI, Ketua DKM," ucap Imam.

Imam berharap tidak ada kasus yang berasal dari cluster masjid. Untuk itu antisipasi dapat dilakukan dengan melakukan penyemprotan disinfektan secara mandiri dan berkelanjutan.

Selain itu, DMI juga mengajak para jamaah masjid untuk tetap menjaga kebersihan. Kemudian menghimbau para jamaah agar sholat di masjid atau mushola yang terdekat dengan rumahnya.

Ketua Timnas Pencegahan dan Penanggulangan Covid-19 DMI, Tatang Hidayat mengatakan, DMI memberikan perhatian besar kepada masjid sebagai rumah ibadah, penyemprotan disinfektan sudah dilakukan hingga 5.000 masjid. Hal tersebut dilakukan saat PSBB pertama diterapkan, penyemprotan dilaksanakan di Jakarta, Bekasi, Tangerang dan Depok.

"Kemudian memberikan disinfektan, memberikan cairan pembersih lantai, sprayer dan disinfektan bantuan secara fisik kepada DKM. Kemudian secara tutorial memberikan edaran untuk protokol kesehatan yang diberlakukan di masjid," ucap Dadang.

Dadang mengatakan, DMI turut menghimbau agar pelaksanaan sholat Jumat dapat dilakukan di mushola terdekat apabila jamaah di masjid sudah memenuhi ruangan. Hal ini untuk menghindari jamaah sholat di luar masjid seperti di jalan-jalan. "DMI concern, mata rantai covid-19 harus diputus, dan ini butuh kedisiplinan," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement