REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat saham syariah mencapai 63 persen di tengah pandemi Covid-19 sehingga BEI meraih penghargaan internasional Global Islamic Finance Award (GIFA) 2020.
Hal itu dikemukakan Direktur Utama BEI, Inarno Djajadi dalam keterangan persnya, Selasa, terkait penerimaan penghargaan The Best Islamic Capital Market dari GIFA secara virtual. Data BEI per Agustus 2020 menunjukkan pasar saham syariah di Indonesia mendominasi dengan persentase jumlah saham syariah sebesar 63 persen dari total saham yang tercatat di BEI.
Sementara kapitalisasi pasar saham syariah sebesar 50 persen, volume perdagangan saham syariah sebesar 65 persen, frekuensi perdagangan saham syariah sebesar 68 persen, dan nilai transaksi perdagangan saham syariah sebesar 52 persen dari total perdagangan saham di BEI.
Inarno mengatakan dalam perkembangan beberapa tahun terakhir, Pasar Modal Syariah Indonesia masih menjadi yang paling inovatif dan satu-satunya di dunia yang memiliki produk terlengkap dan mengintegrasikan investasi syariah di pasar modal serta filantropi Islam.
Selain memiliki produk investasi, wakaf saham, zakat saham, sedekah saham dan wakaf sukuk, Pasar Modal Syariah Indonesia juga memiliki sukuk wakaf yang merupakan sukuk wakaf pertama di dunia.
Berkaitan dengan hal itu, BEI terus melakukan inovasi bagi edukasi pasar modal syariah. Salah satunya dengan menyediakan sarana edukasi secara virtual, serta memiliki platform kegiatan literasi dan inklusi yang terintegrasi bernama Sharia Investment Week (SIW).
Selain itu, BEI dianggap sebagai salah satu bursa efek di dunia yang berhasil mengembangkan konsep edukasi pasar modal syariah terintegrasi dengan melibatkan beragam jaringan komunitas di masyarakat.
"Mulai dari komunitas mahasiswa, ibu rumah tangga, profesional sampai dengan komunitas pendakwah, dan jaringan pesantren," katanya.
Kinerja pertumbuhan jumlah investor saham syariah sangat signifikan dilihat dari empat tahun terakhir. Jumlah investor saham syariah di Indonesia meningkat 536 persen. Per Agustus 2020, investor saham syariah telah mencapai 78.199 investor atau sekitar 5,9 persen dari total investor saham Indonesia.