Saat itu, kedua orang tua Dita hanya tahu jika hubungan putri mereka dan Santiago sebatas teman.Kedua orang tua Dita dengan senang hati membantu Santiago untuk belajar Islam. Ibunda Dita bahkan ikut membantu mengajarkan iqra kepada Santiago.
Karena bertepatan dengan bulan Ramadhan, Santiago sekaligus belajar berpuasa dan shalat bersama keluarga Dita. Perempuan ini juga mencarikan seorang ustaz yang biasa mem bimbing para mualaf di Bengkulu. Dengan begitu, Santiago dapat didampingi dalam mengkaji Islam.
Setiap hari selama di Bengkulu San tiago berusaha mendalami agama ini. Berpuasa pun ia jalani selama satu bulan--tanpa ada satu hari pun batal.
Kedua orang tua Dita merasa kagum dengan kesungguhan pria yang kini telah menjadi suami anaknya.Karena keduanya belum lulus ketika itu, kedua orang tua Dita meminta keduanya menikah setelah lulus pascasarjana.
Juli 2019, keduanya melangsungkan pernikahan di Bengkulu. Namun, kini keduanya tinggal terpisah karena Santiago harus merawat ayahnya yang menderita kanker dan harus mempelajari ilmu kesehatan un tuk merawat sang ayah di Ekuador. Sementara itu, Dita tetap di Ban dung karena masih memiliki pekerjaan.