IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Saat musim haji atau saat kita menjadi jamaah haji, kita akan menemukan petugas haji Indonesia. Petugas haji Indonesia yang tergabung dalam Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) dibagi menjadi tiga daerah kerja (Daker).
Yaitu, Daker Makkah, Daker Bandara (Madinah dan Jeddah), dan Daker Madinah. Masing-masing petugas Daker ini memiliki karakteristiknya masing-masing.
Direktur Bina Haji Kementerian Agama, Khoirizi H Dasir mengatakan, karakteristik petugas haji di Makkah berbeda dengan karakteristik petugas haji di Madinah dan bandara.
"Kalau petugas haji di Jeddah (bandara) hanya 11 sampai 15 kloter sehari. di Madinah paling sebanyak separuhnya karena adanya sirkulasi. Sementara anda di Makkah nanti semakin hari semakin padat jamaah yang datang apalagi menjelang dan sesudah pelaksanaan Armina (Arafah-Mina)," kata Khoirizi belum lama ini.
Karena itu, Khoirizi mengingatkan agar petugas haji di Daker Makkah harus selalu konsentrasi dalam bertugas. Mereka harus hadir di setiap titik yang ada jamaah haji asal Indonesia.
"Tujuannya agar jamaah tahu bahwa kita petugas ada di situ. Makanya, petugas harus selalu memakai identitas petugas setiap saat," kata Khoirizi.
Menurut Khoirizi, tanpa menanamkan komitmen yang tinggi, maka petugas dikhawatirkan akan menghindar dari tanggung jawab.
"Saya minta fungsikan tugas kita masing-masing tetapi saling bersinergi sehingga kekuatan kita bisa maksimal untuk bisa melayani jamaah dengan baik. Maka saya berharap layanilah tamu Allah dengan penuh tanggung jawab dan keikhlasan sehingga anda menjadi petugas yang mabrur," kata Khoirizi.