Selasa 27 Oct 2020 15:24 WIB

Aksi Boikot Akibat Sinisme Macron Menggema di Media Prancis

Produk Prancis menghadapi seruan boikot di beberapa negara Timur Tengah

 Seorang pemuda memegang foto Presiden Prancis Emmanuel Macron, dicap dengan tanda sepatu, selama protes terhadap Prancis di Istanbul, Minggu, 25 Oktober 2020.
Foto:

Dan di media sosial, seruan untuk memboikot produk Prancis telah menyebar sebagai protes. Banyak gambar wajah Presiden Macron dengan jejak kaki di atasnya juga telah menyebar, di samping karikatur lainnya.

Di Qatar, grup supermarket Al-Meera dan Souq al-Baladi mengumumkan bahwa mereka akan mengeluarkan produk Prancis dari rak mereka sampai pemberitahuan di masa mendatang. Seorang reporter dari Agence France-Presse mengatakan produk Prancis yang akan di keluarkan dari rak ini termasuk selai dari merek St. Dalfour.

Universitas Qatar juga mengumumkan bahwa mereka akan menunda "pekan budaya Prancis" yang direncanakan karena "serangan yang disengaja terhadap Islam dan simbol-simbolnya".

Di Kuwait, keju buatan Prancis seperti Kiri dan Babybel telah dikeluarkan dari rak. Sebuah koperasi dari 60 supermarket besar di negara bagian itu juga mengumumkan bahwa mereka akan memboikot produk-produk buatan Prancis dan bermerek Prancis, termasuk keju, krim, dan kosmetik.

"Sekitar 430 agen perjalanan di Kuwait juga telah menangguhkan pemesanan pada semua penerbangan menuju Prancis," kata Mohammed al-Motairi, kepala Asosiasi Agen Perjalanan dan Pariwisata Kuwait.

Di Yordania, partai oposisi Front Aksi Islam meminta warga untuk memboikot produk Prancis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement