REPUBLIKA.CO.ID,RIYADH -- Menteri Pariwisata Dewan Kerjasama Teluk (GCC) mengadopsi pendekatan terpadu dalam hal memposisikan kawasan itu sebagai tujuan wisata perintis. Hal ini disampaikan Menteri Pariwisata Saudi, Ahmed Al-Khatib, dalam pertemuan jarak jauh dengan menteri terkait lainnya.
Al-Khatib mengatakan, diskusi antara menteri negara anggota sangat penting setelah pandemi virus Covid-19 melanda dan dampaknya masih terasa terhadap sektor pariwisata secara regional dan global.
Dalam pertemuan yang diketuai Menteri Kewirausahaan dan Usaha Kecil dan Menengah UEA, Ahmad bin Abdullah Humaid Belhoul Al-Falasi, Al-Khatib mengatakan selama pandemi Kerajaan melakukan upaya luar biasa untuk melindungi sektor di tingkat lokal.
Dilansir di Arab News, Jumat (6/11), Al-Khatib mengatakan Kementerian Pariwisata terlibat dalam kemitraan serius bersama otoritas internasional dan lokal. Termasuk di dalamnya Organisasi Pariwisata Dunia, yang mendirikan kantor regional pertamanya di Riyadh.
Dia juga mengatakan menteri pariwisata di negara-negara G20 tengah mengadakan serangkaian pertemuan untuk menghadapi dampak dari pandemi. Kerajaan mengambil sejumlah inisiatif untuk membantu pemulihan industri pariwisata.
Pertemuan tersebut membahas beberapa topik yang meliputi visi komprehensif untuk bisnis pariwisata bersama dan penguatan kerja sama antara sektor pariwisata dan budaya di negara-negara GCC.
Ras Al-Khaimah disetujui sebagai ibu kota Pariwisata Teluk pada tahun 2021, asalkan pameran kerajinan maupun kerajinan tangan diselenggarakan di ibu kota.