Ahad 08 Nov 2020 13:20 WIB

Peminat Jamaah Umroh Masih Kurang Hanya Sekitar 5-7 Persen

Peminat umroh menurun dan diperkirakan hanya 5-7 Persen dibandingkan tahun lalu.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Muhammad Subarkah
Jamaah umroh di Masjidil Haram
Foto: Republika TV/Sadly Rachman
Jamaah umroh di Masjidil Haram

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Peminat Jamaah untuk berangkat umroh di masa pandemi covid-19 masih kurang. Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Umum Syarikat Penyelenggara Umrah dan Haji (Sapuhi), Syam Resfiadi.

"Belum (banyak jamaah) kurang permintaan jamaah baru maupun yang tunda untuk berangkat awal-awal ini. Mereka juga masih merasa gak nyaman dengan persyaratannya," kata Syam pada Ahad (8/11).

Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi jamaah di antaranya yakni, memiliki paspor dengan masa berlaku sekurangnya enam bulan dari tanggal kedatangan di Arab Saudi. Kemudian berusia 18-50 tahun.

Jamaah juga diwajibkan sudah melakukan tes PCR, selambatnya 72 jam sebelum tiba di Saudi (bukan 72 jam sebelum keberangkatan) disertai bukti yang sah. Kemudian mematuhi protokol kesehatan, dengan menerapkan instruksi dan persyaratan kesehatan seperti penggunaan masker, menjaga jarak aman dan tidak saling bersentuhan.

Mereka juga tidak pernah mengunjungi transit ke negara India, Brazil, dan Argentina dalam 14 hari terakhir sebelum kedatangan di Saudi. Selain itu diwajibkan memiliki Asuransi perjalanan lengkap, termasuk mengcover risiko Covid-19.

Sementara itu, saat ini penerbangan umrah diperbolehkan dengan menggunakan maskapai penerbangan lain, selain dari Saudi Airlines. Syam mengatakan, mereka juga akan menawarkan penerbangan dengan maskapai lainnya.

"Iya betul InsyaAllah minggu ke depan atau dua minggu lagi jika sudah lebih mudah persyaratan Visa Umrah dan pelaksanaannya kami akan berjualan dengan menggunakan airlines lainnya, baik yang langsung maupun yg transit," ucap Syam.

Saat ini Kerajaan Arab Saudi begitu ketat menjaga keamanan dan kesehatan para jamaah yang melakukan umrah di masa Pandemi. Saudi juga kerap melakukan swab ulang terhadap jamaah yang masuk ke negaranya dan hendak melakukan umroh dan mengunjungi Masjidil Haram.

Secara terpisah, pengelola travel haji dan umroh Yassinta, Muharom Ahmad, mengatakan,  meski keberangkatan umroh dibuka, namun jamaah yang akan bisa berangkat umrah diperkirakan hanya 5 sampai 7 persen saja bila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelum Covid-19. Jumlah ini akan semakin sedikit karena kini umrah sudah ada pembatasan usia, yakni bagi mereka yang berumur 18-40 tahun saja.

"Penurunan jumlah jamaah umroh kali ini pasti terjadi karena terjadi krisis ekonomi di masyarakat kita,'' ujarnya.

 

 

 

Untuk itu, lanjut Muharom, pihaknya memilih tak ingin terburu-buru memberangkatan jamaah umroh.

 

 

 

 

''Nah, saya merasa jelas perlu waktu cukup untuk memastikan segala layanan itu baik dan aman dari pandemi. Kami yakin Arab Saudi pasti akan membelakukannya dengan ketat karena mereka  tak ingin timbul fitnah bahwa umroh menjadi sumber atau klaster baru Covid-19. Untuk itulah kami harus cermat dan berhati-hati kabar pembukaan umroh,'' tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement