IHRAM.CO.ID, SURIAH -- Sebuah monumen Bassel al-Assad diresmikan pada Selasa (17/11) di Latakia. Monumen tersebut dibangun untuk mengenang kematian Bassel al-Assad yang meninggal pada 1994.
Pembangunan museum itu tentu saja mengundang kemarahan dan amukan warga Suriah. Disaat rakyatnya berjuang membeli bahan bakar untuk menghangatkan mereka di musim dingin, mengantri berjam-jam untuk mendapatkan roti dan mencari obat-obatan yang sangat sulit dibeli, museum tersebut dibangun dengan kemewahan.
Menurut kantor berita negara SANA, museum berlapis marmer dengan jendela kaca patri berornamen dibuka di Al-Assad Sports City oleh Federasi Olahraga Umum. Museum didirikan untuk mengenang Bassel al-Assad, saudara laki-laki Presiden.
Museum tersebut memiliki luas 350 meter persegi dengan tambahan taman seluas 8.000 meter persegi. Di dalam museum, ditampilkan barang-barang pribadi milik Bassel, serta koleksi 60 gambar, piala, dan medali.
Dilansir dari Middle East Eye, Jumat (20/11), di media sosial, kemewahan museum tersebut banyak disandingkan dengan foto-foto kemiskinan rakyat Suriah dan kondisi ekonomi yang semakin memburuk.
"Orang-orang tidak dapat menemukan apa yang akan dimakan dan antrian untuk mendapatkan roti memanjang di jalan-jalan Damaskus hingga beberapa kilometer… dan rezim Assad membuka museum untuk saudara laki-laki Bashar, Bassel yang meninggal dalam kecelakaan mobil pada 1994. Bassel bukanlah anggota parlemen atau anggota parlemen Menteri, dan dia tidak memberikan prestasi apapun untuk Suriah selain memenjarakan temannya, Al Faris Adnan Al-Qasser selama 24 tahun karena dia mendahului dia dalam berkuda" tulis Mohammad Mansour di akun Twitternya.
Kelompok aktivis dan hak asasi manusia Suriah mengecam pembukaan museum tersebut yang diduga telah menelan biaya jutaan dolar.
"Memboroskan sumber daya negara Suriah untuk proyek-proyek kesombongan rezim yang tidak bermanfaat bagi rakyat Suriah. Ini adalah penghinaan yang lebih mengerikan bagi warga negara" tulis pernyataan itu.
Kecaman dan kekecewaan rakyat Suriah terus membanjiri media sosial. Beberapa menggunakan nada yang lebih sarkastik.
Pada saat orang Suriah tidak menemukan apa pun untuk dimakan dan mereka mengantri untuk mendapatkan roti dan sumber rezeki lainnya, gas dan minyak, dan gaji seorang karyawan tidak melebihi 20 dolar sebulan, al-Assad membuka museum di Latakia untuk memperingati almarhum saudaranya Bassel" tulis yang lain.
Bassel adalah putra tertua dari pemimpin lama Hafez al-Assad dan secara umum diharapkan menggantikan ayahnya sebagai presiden. Namun, kematiannya mengubah rencana tersebut.
Sejak 2011, Pemerintah Bashar al-Assad telah berperang dengan oposisi yang bangkit dari tindakan keras mematikan terhadap protes terhadap pemerintahannya. Setengah juta orang telah meninggal dalam konflik tersebut dan sekitar 12 juta lainnya mengungsi.
Minggu ini, keluarga Assad merayakan 50 tahun kekuasaannya. Awal bulan ini, muncul gambar yang menunjukkan orang-orang di Damaskus dipaksa menunggu di kandang besi yang penuh dan sesak untuk mengantre sebuaj roti.