IHRAM.CO.ID, KATHMANDU -- Muslim di Nepal pada Ahad (29/11), menggelar aksi protes atas perlakuan terhadap Muslim Uighur di provinsi Xinjiang, China. Para pengunjuk rasa bersuara menentang pembongkaran ribuan masjid di Xinjiang dan perlakukan yang diberikan oleh otoritas China kepada warga Muslim dan minoritas di sana.
Muslim di kota Pokhara, Nepal, turut serta dengan komunitas internasional menyuarakan pandangan mereka tentang pelanggaran HAM yang mengerikan terhadap Muslim Uighur. Dilansir di Hindustan Times, Senin (30/11), Kalyankari Samaj Muslim mengadakan protes di Pokhara yang menyoroti kecemasan dan kemarahan di antara Muslim setempat terhadap Uyghur di China.
Para pemimpin komunitas mengatakan, bahwa mereka juga akan terus meningkatkan perhatian mereka atas kekejaman terhadap Uyghur di masa mendatang. Protes serupa digelar di Nepal beberapa hari lalu.
Selama enam tahun terakhir, jutaan orang Turkistan Timur, sebagian besar beragama Muslim, telah ditahan di kamp konsentrasi, penjara, dan kamp kerja paksa di wilayah Xinjiang.
Menurut laporan para penyintas, mereka disiksa, dibunuh untuk diambil organnya, diperkosa, disterilkan dan dieksekusi. Dokumen rahasia yang dikenal sebagai Kabel China, diakses tahun lalu oleh Konsorsium Jurnalis Investigasi Internasional, menyoroti bagaimana pemerintah China menggunakan teknologi untuk mengendalikan Muslim Uyghur di seluruh dunia.
Namun, China kerap menyangkal penganiayaan tersebut dan mengatakan kamp tersebut menyediakan pelatihan kejuruan. Sementara itu, orang-orang di kamp-kamp interniran menggambarkan menjadi sasaran indoktrinasi politik paksa, penyiksaan, pemukulan, dan penolakan makanan dan obat-obatan. Selain itu, mereka mengatakan bahwa mereka dilarang menjalankan agama atau berbicara dalam bahasa mereka.