Rabu 02 Dec 2020 18:14 WIB

Saudi Pertimbangkan Tambah Agen Perjalanan Asing

Saudi akan mempertimbangkan untuk meningkatkan jumlah agen asing

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Esthi Maharani
Jamaah Umroh melaksanakan jaga jarak ketika berada di area
Foto: saudigazette
Jamaah Umroh melaksanakan jaga jarak ketika berada di area

IHRAM.CO.ID, MAKKAH -- Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi telah menetapkan lima agen asing untuk setiap perusahaan penyedia jasa umroh di setiap negara asal jamaah haji. Kementerian tersebut menyatakan akan mempertimbangkan untuk meningkatkan jumlah agen asing jika situasinya memungkinkan.

Anggota Kamar Dagang dan Industri Makkah, Mazen Darar, mengatakan mekanisme interaksi antara perusahaan umroh dengan agen asingnya hampir sama seperti dulu. Berdasarkan mekanismenya, agen asing akan bertugas melakukan reservasi (pemesanan) paket umroh dan menyelesaikan tata cara penerbitan visa umroh sedangkan fungsi lainnya dilakukan oleh perusahaan umroh.

Dia mengatakan, ada lebih banyak mekanisme dan protokol kesehatan yang ditambahkan ke ibadah umroh dalam fase ketiga yang sedang berlangsung dari dimulainya kembali layanan umroh secara bertahap. Sesuai mekanisme ini, pengawas (pemandu) kelompok dan praktisi kesehatan harus mendampingi jamaah di semua fase haji dan kunjungan ke Dua Masjid Suci sejak kedatangan mereka di Kerajaan dan hingga keberangkatan mereka.

Selain itu, paket umroh untuk setiap jamaah harus menyertakan fasilitas penginapan selama 3 hari masa karantina begitu setelah tiba di Kerajaan. Selanjutnya, paket umroh harus mencakup layanan transportasi dari pelabuhan masuk dan akomodasi, layanan asuransi penuh dan layanan lapangan seperti transportasi antara Masjid al Haram dan akomodasi serta meeqat, dengan satu pemimpin dan seorang pemandu mendampingi setiap kelompok.

Dilansir di Saudi Gazette, Rabu (2/12), tugas para penyedia jasa umroh dan agen luar negerinya antara lain memberikan penyadaran yang baik kepada jamaah tentang kepatuhan penuh terhadap tindakan pencegahan virus corona dan protokol pencegahan dari kedatangan hingga keberangkatan.

Mereka juga perlu memverifikasi keaslian semua data paspor yang dimasukkan dalam sistem layanan umroh, menginformasikan jamaah untuk tetap berada dalam isolasi medis selama 3 hari di hotel atau fasilitas tempat tinggal di mana mereka diberikan akomodasi setelah kedatangan. Selain itu, mereka juga bertugas membagi jamaah menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok memiliki 50 anggota. Kemudian, mereka juga harus menunjuk satu pemimpin dan seorang pemandu untuk setiap kelompok.

Sedangkan penyedia layanan umroh bertanggung jawab untuk menindaklanjuti penyediaan semua layanan yang dijamin dalam paket umroh kepada jamaah, termasuk transportasi, akomodasi, makan, asuransi, dan layanan lapangan.

Jamaah asing diizinkan untuk menunaikan ibadah umroh dengan dimulainya tahap ketiga dari dimulainya kembali layanan umroh secara bertahap dan kunjungan ke Dua Masjid Suci mulai 1 November 2020 lalu. Kloter pertama jamaah asing yang datang dari Indonesia dan Pakistan tinggal di hotel mereka di Makkah selama tiga hari, sebagai bagian dari isolasi medis setelah kedatangan mereka di Kerajaan. Kloter berikutnya juga mengikuti hal demikian.

Pada fase ketiga ini, total 20.000 jamaah umrah dan 60.000 jamaah diizinkan memasuki Masjid al-Haram di Makkah setiap harinya. Jamaah akan melaksanakan ibadahnya secara berkelompok.

Kementerian Haji dan Umrah Saudi menyatakan telah menetapkan 10 hari sebagai masa tinggal maksimal jamaah asing di Kerajaan. Periode yang tersedia untuk reservasi dilakukan melalui aplikasi Eatmarna hingga 31 Desember 2020 mendatang.

Menurut protokol yang dikeluarkan oleh kementerian haji dan umrah Saudi, usia jamaah asing harus antara 18 dan 50 tahun dan mereka harus tetap dikarantina selama tiga hari di akomodasi atau penginapan mereka di Makkah setelah kedatangan mereka di Kerajaan. Peraturan tersebut juga mengatur bahwa jamaah harus memiliki surat keterangan tes kesehatan PCR yang menunjukkan bahwa dirinya bebas dari virus corona yang dikeluarkan oleh laboratorium terpercaya di negaranya, dengan masa waktu tidak lebih dari 72 jam sejak pengambilan sampel hingga saat pemberangkatan ke Kerajaan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement