IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 33 guru dan staf tata usaha MAN 22 Jakarta Barat dinyatakan positif Covid-19 usai melakukan perjalanan bersama ke Yogyakarta. Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama DKI Jakarta menyatakan bahwa perjalanan itu tak berizin dan abai protokol kesehatan Covid-19.
"Jangankan izin secara formal ataupun non-formal, mereka bahkan tak memberikan pemberitahuan sama sekali," kata Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil DKI Jakarta, Nur Pawaiddudin di Jakarta, Kamis (3/12).
Nur baru mengetahui kegiatan para guru MAN 22 itu setelah mendengar kabar adanya yang tertular virus corona. Setelah mengklarifikasi kepada pihak sekolah, kata dia, ternyata para guru itu mengunjungi Yogyakarta pada 20-23 November 2020 dalam rangka pelepasan kepala sekolah lama yang memasuki masa purnatugas.
Perjalanan itu, kata Nur, diikut 47 guru dengan menggunakan satu unit bus berkapasitas 60 orang dan satu unit mobil kecil. Parahnya, para guru itu tak melakukan tes cepat ataupun tes usap Covid-19 saat hendak pergi maupun saat kembali ke Jakarta.
Nur menambahkan, dalam perjalanan itu dipastikan tak ada satupun siswa MAN 22 Jakarta Barat yang ikut serta. "Perjalanan ke Yogya itu kami salahkan karena melakukan perjalanan dalam kondisi yang seperti ini. Tapi yang pasti bukan siswa ya," katanya.
Sebelumnya, Camat Palmerah Firman Ibrahim mengungkapkan, 33 guru MAN 22 Jakarta Barat positif Covid-19 usai melakukan perjalanan ke Yogyakarta. Klaster guru tersebut terungkap usai adanya laporan pada 28 November 2020 terkait dua guru yang terkonfirmasi positif Covid-19.
“Guru itu merasa tak enak badan setelah perjalanan bersama para guru lainnya selama lima hari (20-25 November 2020),” ujar Firman.