Rabu 16 Dec 2020 09:36 WIB

Kepala Kemenag Jatim: Indonesia Percontohan Haji Dunia

Pemerintah harus mengelola banyak jamaah haji dengan beragam budaya.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Muhammad Fakhruddin
Kepala Kemenag Jatim: Indonesia Percontohan Haji Dunia (ilustrasi)
Foto: Darmawan/Republika/MCH2019
Kepala Kemenag Jatim: Indonesia Percontohan Haji Dunia (ilustrasi)

IHRAM.CO.ID,JAKARTA -- Kepala Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Jawa Timur, Ahmad Zayadi, menyebut Indonesia bisa menjadi negara percontohan haji di dunia. Hal ini disampaikan mengingat Indonesia dapat mengelola haji dengan baik.

“Hal itu dibuktikan dengan setelah pelaksanaan ibadah haji, Indonesia selalu menerima banyak tamu dari luar negeri dan bertanya kenapa pelaksanaan ibadah haji bisa sukses dengan jumlah jamaah yang sangat besar,” kata dia dalam keterangan yang didapat Republika, Rabu (16/12).

Ia menilai, hal tersebut bisa terjadi salah satunya karena Pemerintah Indonesia memberikan jaminan pembinaan, pelayanan serta perlindungan kepada jemaah haji saat masih berada di Tanah Air dan ketika berada di Arab Saudi.

Dinamika haji disebut sangat luar biasa. Pemerintah harus mengelola banyak orang dengan beragam budaya dan pemahaman fiqih yang berbeda, serta dilakukan di negara orang dengan perbedaan budaya dan cuaca.

Selain itu, pelaksanaan ibadah haji sama dengan mengelola banyak uang. Banyak pihak dilibatkan, termasuk Kementerian/lembaga terkait serta TNI/ Polri untuk pelaksanaan haji yang dilaksanakan dalam satu tempat dan satu waktu.

“Kesabaran kita akan diuji penuh di Armuzna. Hampir 4 juta jemaah tumplek blek di satu tempat untuk melaksanakan ibadah haji. Kalau tidak dikelola dengan baik maka akan membahayakan jemaah,” lanjutnya.

Pria yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kemenag ini mengatakan, Indonesia bisa dibilang sangat sukses dalam melaksanaan ibadah haji. Karena itu, ketika ada permohonan penambahan kuota, Arab Saudi hampir selalu menyetujui.

Indeks kepuasan jamaah disebut grafiknya selalu meningkat. Indonesia berangkat dari posisi indeks yang sudah sangat tinggi. Maka, menjadi tantangan tersendiri untuk terus mempertahankan bahkan menjadikan lebih baik.

Peningkatan indeks kepuasan jamaah ini dinilai dipengaruhi pula oleh pembimbing jamaah haji yang teruji. Dengan adanya kegiatan Sertifikasi Pembimbing Manasik Haji, diharapkan dapat meningkatkan kapasitas dan kapabilitas jamaah haji menjadi lebih baik.

Melalui kegiatan itu, Zayadi juga berharap dapat menghasilkan pembimbing haji yang bersertifikat dan terakui. “Insyaallah kita bisa melakukan mitigasi yang terukur. Kuasai materi diklat secara mendetail, nanti musim haji kita praktekkan," ujarnya.

Seorang pembimbing haji disebut harus cekatan, bisa memberikan respon yang cepat dan efisien terhadap semua permasalahan jemaah haji. Adapun kata kunci dari keberhasilan adalah pelayanan.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement