Di luar lokasi-lokasi yang telah bekerja sama, baik antara Bakti Kominfo maupun pemerintah daerah (pemda), DMI juga telah mengusulkan beberapa masjid di NTT, Solok Selatan, Kabupaten Konawe, dsb. Saat ini, Anto menyebut pengerjaannya masih dalam proses.
"Untuk daerah non 3T, kami bekerja sama dengan Telkom. Pengurus Masjid dapat berlangganan wifi Masjid single play internet 10 Mbps, dengan memberikan diskon sebesar 50 persen atau sebesar Rp 125 ribu/bulan," kata dia.
Dalam kerja sama ini, DMI akan menyediakan data dan menyerahkannya kepada Bakti Kominfo maupun Telkom. Nantinya, secara internal mereka akan melakukan koordinasi untuk melihat titik posisi masjid, melalui satelit yang ada.
Anto menyebut pihaknya memegang komitmen untuk memberikan kemudahan kepada generasi muda yang ingin belajar dan menambah ilmu. Namun, untuk eksekusi di lapangan bergantung lagi pada situasi serta kondisi di lapangan, serta pengurus masjid.
DMI juga mewanti-wanti agar fasilitas untuk pendidikan ini tidak disalah gunakan, malah digunakan untuk tempat berkumpul pemuda atau warga sekitar. Jika hal ini terjadi, dikhawatirkan akan memunculkan kluster baru dan membahayakan lingkungan.
"Ketua Umum DMI, Pak JK, sangat menjaga etika ini. Tidak boleh digunakan jika tidak ada kegiatan untuk pendidikan anak-anak yang duduk di bangku sekolah. Pengelolaannya harus diperhatikan," lanjutnya.