IHRAM.CO.ID, BEIJING -- Menjelang perayaan Imlek, otoritas China memperketat pembatasan Covid-19 terhadap dua kota di Selatan Beijing. Pihak berwenang terus berupaya membasmi kembali infeksi Covid-19 baru di dua wilayah tersebut.
Penduduk dua kota tersebut diminta tinggal di rumah selama tujuh hari. Shijiazhuang, ibu kota provinsi Hebei yang mengelilingi Beijing, menangguhkan layanan di kereta bawah tanah kota.
Kemudian memperpanjang larangan tersebut ke semua transportasi umum, termasuk taksi. Provinsi tersebut memasuki "mode masa perang" minggu ini untuk memerangi infeksi.
Wakil Wali Kota Shijiazhuang, Ma Yujun mengatakan kota itu sedang bekerja untuk menemukan asal wabah. Pada konferensi pers pada Sabtu (9/1) otoritas provinsi mengatakan pengujian massal untuk virus telah dilakukan pada 16 juta penduduk Shijiazhuang serta kota tetangga Xingtai.
“Kami belum melihat titik balik yang jelas dalam wabah ini. Risiko ekspansi masih ada," kata Ma Yujun dikutip dari Aljazirah, Sabtu (9/1).
Perayaan Tahun Baru Imlek
Saat tahun baru Imlek, ratusan juta orang melintasi China untuk mengunjungi keluarga dan teman. Oleh karena itu, Wakil Menteri Komisi Kesehatan Nasional, Zeng Yixin memperingatkan festival tersebut akan semakin meningkatkan risiko penularan. Shijiazhuang dan Xingtai membatasi orang ke komunitas dan desa mereka dan telah melarang pertemuan, menurut pemberitahuan yang diposting di media sosial.