Selasa 12 Jan 2021 13:23 WIB

Vonis Houthi Teroris oleh Amerika Serikat dan Dampaknya

Terdapat 2 dampak vonis Houthi teroris oleh Amerika Serikat

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Nashih Nashrullah
Terdapat 2 dampak vonis Houthi teroris oleh Amerika Serikat. Gerilyawan Houthi di Yaman.
Foto:

“Ini sudah merupakan krisis kemanusiaan terburuk di dunia. Jatah makanan telah dikurangi setengahnya untuk jutaan orang dan peringatan kelaparan muncul kembali. Jadi, ini benar-benar masalah hidup dan mati yang sedang kita bicarakan,” kata Dewan Pengungsi Norwegia di Yaman, Riona Judge McCormack.     

Direktur Eksekutif Program Pangan Dunia, David Beasley mengatakan kepada Aljazirah pada bulan lalu, konsekuensi AS memberlakukan penunjukan seperti itu akan menghancurkan rakyat Yaman.

“Yaman sudah menjadi negara rapuh. Mereka berada di ambang kelaparan sekarang. Orang tidak mendapatkan cukup makanan. Saya tidak tahu bagaimana menghadapi kelaparan besar-besaran dalam empat atau lima bulan ke depan,” kata Beasley.

2. Upaya perdamaian terancam

PBB mencoba mulai kembali pembicaraan politik untuk mengakhiri perang enam tahun antara Houthi dan koalisi militer pimpinan Arab Saudi-Emirat. Penunjukan tersebut dapat menciptakan hambatan hukum bagi Houthi yang mengontrol ibu kota Yaman, Sanaa.

Houthi dapat memutuskan pembicaraan saluran belakang dengan Arab Saudi tentang gencatan senjata nasional. Langkah itu dapat menyebabkan peningkatan kekerasan dan mendorong Houthi lebih dekat ke Iran.

Presiden terpilih AS, Joe Biden telah mengindikasikan bahwa dia menginginkan pemulihan hubungan dengan Iran setelah pemerintahan Trump memutuskan hubungan dan memberlakukan kampanye "tekanan maksimum" terhadap Teheran. 

Biden telah menyatakan dia berencana untuk kembali ke kesepakatan nuklir penting dengan Iran. Dia juga ingin perang di Yaman berakhir. Sayangnya, sebutan "teroris" Houthi sangat memperumit langkah seperti itu.

Sumber: https://www.aljazeera.com/news/2021/1/11/yemen-what-the-houthi-terrorist-designation-means-in-500-words

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement