Sabtu 23 Jan 2021 08:39 WIB

Ismail Gasprinsky Pengaruh Ottoman di Muslim Krimeia Rusia

Pengaruh Otooman di Muslm Krimea Rusia

Rep: ratna ajeng/ Red: Muhammad Subarkah
Keseharian suasana Musli di Krimea, Rusia.
Foto:

Jadidisme

 

Setelah Revolusi Rusia tahun 1905, yang juga dikenal sebagai Revolusi Rusia Pertama, Gaspıralı mendapatkan lebih banyak kebebasan untuk meningkatkan aktivitas pendidikan dan politiknya. Dia terpilih sebagai ketua Dewan Muslim Seluruh Rusia  pada 28 Agustus 1905, di Nizhny Novgorod, Rusia. 

 

Dia juga memimpin pertemuan Muslim Krimea yang diadakan pada 3 Desember 1905, di Akmescid (Simferopol). Kedua kongres ini memungkinkan untuk mengumpulkan Dewan Muslim Seluruh Dunia di Petersburg pada tahun 1906. 

 

Umat Islam mengirim 25 perwakilan ke majelis Rusia Duma berkat kegiatan politik tersebut, di mana Gaspirali memainkan peran penting. Selain itu, umat Islam secara resmi mengadakan kongres dengan dihadiri 800 delegasi dari seluruh Kekaisaran Rusia.

 

Namun, kekaisaran tidak menunggu lama untuk membalas, dan pada tahun 1907 otoritas Rusia mempersempit batas kebebasan pendidikan dan politik Muslim. Gaspirali memberikan reaksi tanpa kompromi terhadap kebijakan baru ini dengan mencoba mengadakan kongres internasional bagi umat Islam di Kairo, Mesir. 

 

Dia mengunjungi Kairo tiga kali dan meminta dukungan Kekaisaran Ottoman, yang tidak akan pernah dia dapatkan karena tekanan diplomatik Rusia pada posisi Ottoman yang lebih lemah. Akibatnya, dia tidak bisa menghimpun kongres Umat Islam Seluruh Dunia. Namun demikian, ia berhasil menerbitkan majalah dalam bahasa Arab, en-Nehda, di Kairo.

 

Gaspirali mengunjungi Bombay (sekarang Mumbai) untuk mempresentasikan metode pendidikan dan Jadidisme ke India, yang pada saat itu memiliki populasi Muslim terbesar. Muslim India menyambutnya dan dia bahkan membuka sekolah percontohan di Bombay untuk menunjukkan efisiensi metode pengajarannya.

 

Gaspirali memiliki hubungan yang erat dengan  ideologi di Turki. Semua orang Barat, nasionalis dan Islamis menghormatinya dan tertarik dengan metode pengajarannya. Namun pada saat itu, dia dipandang sebagai pelopor oleh kaum nasionalis Turki. 

 

Dia adalah bagian dari Turk Dernegi (Asosiasi Turki), yang didirikan setelah revolusi 1908. Setiap kelompok nasionalis memberi hormat kepadanya.

 

Ismail Gaspirali meninggal pada 24 September 1914 di Bakhchysarai. Lebih dari 6.000 Muslim dari seluruh Kekaisaran Rusia menghadiri pemakamannya. Makamnya berada di samping makam Haci I Giray, pendiri Crimean Khanate. Pada tahun 1944, pemerintahan Soviet menghancurkan kuburannya selama pengusiran muslim Tatar Krimea. Mereka kembali ke Krimea setelah Uni Soviet runtuh, menemukan tempat kuburan Gaspirali dan membangun batu peringatan atas namanya.n Ratna Ajeng Tejomukti

 

https://www.dailysabah.com/arts/portrait/ismail-gaspirali-pioneer-of-russian-empires-muslim-awakening

 

 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement