IHRAM.CO.ID, RIYADH -- Arab Saudi mengumumkan akan menjadwal ulang tanggal untuk administrasi dosis kedua vaksin Covid-19 di empat pusat vaksinasi. Hal ini disampaikan Kementerian Kesehatan dalam pernyataan mereka, Kamis (28/1).
Dilansir di Al Arabiya, Jumat (29/1), dalam unggahan di akun Twitter resminya, Kementerian Kesehatan mengatakan penundaan itu dilakukan karena alasan di luar kendali mereka. Namun, salah satu faktor utama yaitu penundaan terus menerus pasokan vaksin ke Arab Saudi dan negara-negara lain di dunia oleh pabrikan.
Arab Saudi sebelumnya juga sempat memutuskan penjadwalan ulang janji untuk administrasi vaksin Covid-19, akibat penundaan pengiriman Pfizer, Kamis (21/1). Pfizer saat ini menghadapi kritik, bahkan potensi tindakan hukum, atas langkah mengejutkannya untuk menunda sementara pengiriman vaksin Covid-19. Penundaan ini membuat banyak negara khawatir gangguan ini membuat kampanye inokulasi mereka berantakan.
Mengutip sumber medis dan ilmiah yang telah disetujui, Kementerian kesehatan Arab Saudi mengatakan dosis kedua dapat diterima masyarakat enam minggu setelah dosis pertamanya. Sebelumnya, direktur jenderal urusan kesehatan di Provinsi Timur, Ibrahim Al-Oraifi, mengatakan ada persaingan global untuk mendapatkan pasokan vaksin Pfizer.
Meski demikian, dia memastikan otoritas Saudi telah mendapatkan jumlah yang cukup dan sedang meningkatkan upaya vaksinasi. Pfizer dan BioNTech, pada minggu kedua Januari 2021, mengumumkan pemangkasan produksi vaksin di pabrik Puurs, Belgia. Tujuannya meningkatkan produksi di Eropa agar ada lebih banyak dosis pada kuartal kedua tahun ini. Perusahaan disebut baru akan kembali beroperasi sesuai jadwal pada 25 Januari.