Selasa 02 Feb 2021 21:17 WIB

BMKG Deteksi 646 Gempa Sepanjang Januari 2021

BMKG Deteksi 646 Gempa Sepanjang Januari 2021.

Rep: Rizky Suryarandika./ Red: Muhammad Hafil
 BMKG Deteksi 646 Gempa Sepanjang Januari 2021. Foto: Lokasi gempa di Sukabumi (ilustrasi)
Foto: BMKG
BMKG Deteksi 646 Gempa Sepanjang Januari 2021. Foto: Lokasi gempa di Sukabumi (ilustrasi)

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG)  mencatat telah terjadi gempa tektonik sebanyak 646 kali sepanjang Januari 2021 di Indonesia. Gempa tersebut terjadi dalam berbagai magnitudo dan kedalaman.

"Jumlah gempa ini lebih tinggi dari rata-ratanya untuk bulan Januari, yaitu sebanyak 555 kali. Sementara jumlah gempa tektonik pada Januari 2020 sebanyak 518 kali," kata Koordinator Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono dalam keterangan resmi yang diterima Republika pada Selasa (2/2).

Baca Juga

Daryono menjelaskan pada Januari 2021 aktivitas gempa di Indonesia secara umum didominasi gempa kecil dengan kekuatan kurang dari 5,0 dan terjadi sebanyak 619 kali. Sedangkan gempa signifikan dengan magnitudo di atas 5,0 terjadi 27 kali.

Kemudian Gempa dirasakan (felt earthquake) terjadi sebanyak 85 kali. Jumlah ini menurut Daryono cukup tinggi mengingat pada Januari 2020 lalu terjadi gempa dirasakan 54 kali.

"Selama bulan Januari 2021 hampir setiap hari di wilayah Indonesia terjadi gempa dirasakan bahkan pada 14 Januari 2021, dalam sehari terjadi gempa dirasakan sebanyak 8 kali," ujar Daryono.

Daryono mendata selama Januari 2021 di Indonesia terjadi gempa merusak 3 kali. Pertama, gempa Bahodopi, Morowali, Sulteng dengan magnitudo 4,9 pada 4 Januari 2021 menyebabkan beberapa rumah rusak. Kedua, gempa Majene dan Mamuju, Sulbar dengan magnitudo 5,9 dan 6,2 pada 14 dan 15 Januari 2021 menyebabkan 105 orang meninggal dunia dan ribuan rumah rusak. Ketiga, gempa Talaud, Sulut dengan magnitudo 7,1 menyebabkan beberapa rumah rusak.

Selain itu, Daryono memaparkan peta seismisitas yang dapat mengidentifikasi zona aktif gempa Januari 2021, yaitu Aceh, Nias, Bengkulu, Lampung, Lombok, Sumbawa, Sumba, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Laut Maluku, dan Seram.

"Aktivitas gempa di zona aktif ini masih dapat berlajut hingga bulan Februari 2021 tetapi juga dapat berakhir dan bergeser ke wilayah lain," ucap Daryono.

Akibat meningkatnya aktivitas gempa pada bulan 2021 dan informasi zona aktif gempa, Daryono mengimbau masyarakat tetap tenang sekaligus waspada. Ia berharap ada upaya mitigasi konkret, seperti membangun rumah tahan gempa, menata ruang pantai yang aman tsunami, belajar cara selamat saat terjadi gempa dan tsunami, evakuasi mandiri tsunami, dan meningkatkan kemampuan dalam merespon peringatan dini.

"Gempa dan tsunami adalah proses alam yang tidak dapat kita hentikan, tetapi yakinlah bahwa kita akan mampu mengurangi risikonya," tegas Daryono.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement