Ada satu ruangan di sana yang memiliki kompor dan cerobong asap. Kala itu, orang-orang menghangatkan dan memasak dengan kompor tersebut.
Cerobong asap juga berfungsi sebagai ventilasi. Selain itu, terdapat gudang di salah satu bagian rumah.
Karena batu mengisolasi dengan baik, rumah itu sejuk di musim panas dan panas di musim dingin. Mimar Sinan terinspirasi dari arsitektur rumahnya untuk membuat terobosan baru.
Lahir pada 1490, Mimar Sinan dibawa ke Istanbul sebagai devshirme pada masa Sultan Selim I. Dia menjabat sebagai kepala arsitek Utsmaniyah pada masa pemerintahan Sultan Suleiman I.
Sinan menandatangani 365 karya di seluruh dunia, termasuk banyak masjid, madrasah, jembatan, dan istana. Dua karya terakhirnya adalah Masjid Selimiye di Provinsi Edirne barat laut dan Masjid Süleymaniye yang terkenal di Istanbul.