Sebaliknya, Al-Tayyeb juga memuji Paus dan menyerukan umat Islam dan semua orang yang berkehendak baik untuk mendukung proyek tersebut dan tujuannya. Mereka berdua secara virtual akan memberikan penghargaan persaudaraan kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dan Latifah Ibn Ziaten, seorang ibu kelahiran Maroko yang mulai berkampanye untuk mengakhiri ekstremisme agama dan menyerukan keharmonisan sosial yang lebih besar setelah putranya dibunuh di Prancis.
Peringatan dari inisiatif ini terjadi sebulan sebelum Paus Fransiskus mengunjungi Irak dalam kunjungan kepausan yang pertama. Patriark Khaldea mengatakan, Paus akan bertemu di sana dengan ulama terkemuka Syiah Irak, Ali al-Sistani.
Dokumen yang ditandatangani Paus dan Imam Besar Al-Azhar tersebut menyerukan saling pengertian dan solidaritas yang lebih besar untuk menghadapi masalah yang dihadapi dunia. Dengan dukungan dari Uni Emirat Arab, inisiatif itu telah berlanjut membentuk komisi tingkat tinggi untuk menyebarkan pesan tersebut. Sementara itu, rencana tengah dilakukan untuk membangun sebuah pusat di Abu Dhabi yang di dalamnya terdiri dari sinagoge, masjid dan gereja, dalam tampilan nyata dari hidup berdampingan dan berbagi antaragama.