Senin 08 Feb 2021 01:25 WIB

BPOM Setujui Penggunaan Darurat Vaksin Covid-19 untuk Lansia

Orang lanjut usia cenderung memiliki komorbid sehingga proses screening penting.

BPOM Setujui Penggunaan Darurat Vaksin Covid-19 untuk Lansia. Petugas bersiap menyuntikkan vaksin COVID-19 produksi Sinovac kepada tenaga kesehatan saat kegiatan vaksinasi massal dosis pertama di Puskesmas Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat, Ahad (7/2/2021). Kementerian Kesehatan hingga Minggu (7/2) telah memberikan vaksin COVID-19 Sinovac tahap pertama kepada 784.318 orang, sementara untuk vaksinasi tahap kedua sudah diberikan kepada 139.131 orang.
Foto:

Untuk menjadi panduan bagi tenaga kesehatan untuk melakukan vaksinasi terhadap lanjut usia, BPOM telah mengeluarkan lembar fakta yang bisa menjadi acuan. Selain itu, manajemen risiko juga perlu dilakukan, terutama bila terjadi kejadian ikutan pascaimunisasi (KIPI).

Bila terjadi hal yang tidak diinginkan, misalnya KIPI, penyediaan layanan kesehatan harus diperhatikan dan kesiapsiagaan tenaga kesehatan menjadi hal penting. "Dengan demikian, diharapkan angka kematian lanjut usia akibat Covid-19 bisa menurun," ujarnya.

Persetujuan penggunaan darurat vaksin CoronaVac untuk lanjut usia dikeluarkan BPOM setelah memeriksa data uji klinis fase pertama dan kedua di China dan fase ketiga di Brasil. Uji klinis fase pertama dan kedua di China dilakukan terhadap 400 lanjut usia dan menunjukkan hasil yang baik, yaitu terdapat kadar antibodi 97,96 persen 28 hari setelah pemberian dosis kedua.

"Dengan data yang dapat ditoleransi dengan baik dan tidak ada efek samping yang serius, uji klinis fase ketiga di Brasil dilakukan terhadap 600 lanjut usia dengan hasil aman dan tanpa ada dampak serius," kata Penny.

Efek samping yang muncul umumnya ringan, yaitu nyeri, mual, demam, bengkak, dan sakit kepala.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement