IHRAM.CO.ID, BEIJING -- Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengatakan negaranya membuka diri untuk PBB jika ingin menyelidiki dugaan adanya kerja paksa dan genosida terhadap etnis Uighur di Provinsi Xinjiang. Dia kembali menekankan tidak ada praktik demikian di wilayah tersebut.
“Pintu ke Xinjiang selalu terbuka. Orang-orang dari banyak negara yang telah mengunjungi Xinjiang telah mempelajari fakta dan kebenaran di lapangan. China juga menyambut Komisioner Tinggi Hak Asasi Manusia (PBB) untuk mengunjungi Xinjiang," kata Wang saat berbicara di Dewan HAM PBB pada Senin (22/2).
Wang menjelaskan China menerapkan tindakan kontra-terorisme sesuai hukum di Xinjiang. Dia mengklaim kebijakan yang telah diambil berhasil menciptakan stabilitas sosial di sana. Selama empat tahun tak ada kasus teroris di Xinjiang.
Wang kembali menyanggah tuduhan yang menyebut China menghancurkan masjid di Xinjiang. Dia mengatakan saat ini terdapat 24 ribu masjid di wilayah tersebut. Semua kelompok etnis juga menikmati hak-hak buruh.
“Fakta dasar ini menunjukkan bahwa tidak pernah ada yang disebut genosida, kerja paksa, atau penindasan agama di Xinjiang. Tuduhan yang menghasut seperti itu dibuat karena ketidaktahuan dan prasangka," ujar Wang.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab mengatakan PBB harus diberi akses untuk menyelidiki dugaan pelanggaran HAM di Xinjiang. “Komisioner Tinggi HAM PBB, atau ahli pencari fakta independen lainnya, harus, saya ulangi harus, diberikan akses yang mendesak dan tidak terkekang ke Xinjiang,” kata Raab dalam sebuah pernyataan yang dirilis kantornya pada Ahad (21/2).