Senin 01 Mar 2021 14:46 WIB

Mengintip Trik Perusahaan Jepang Perangi Limbah Makanan

Membuang makanan adalah hal bertentangan dengan konsep kehidupan yang berkelanjutan.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Limbah makanan rumah tangga
Foto:

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

Tatsuya Sekito, meluncurkan Kuradashi, sebuah perusahaan e-commerce yang menjual makanan yang tidak terjual dengan harga diskon. Perusahaan ini diluncurkan pada 2014 setelah melihat sejumlah besar limbah dari pengolah makanan saat bekerja untuk sebuah perusahaan perdagangan Jepang di China.

Bisnis daring sekarang berkembang sebagian karena lonjakan permintaan akan makanan yang tidak terjual dengan harga murah, konsumen menjadi lebih sadar biaya di tengah pandemi Covid-19.

“Penjualan tumbuh 2,5 kali lipat tahun lalu dari tahun lalu sebelumnya, sementara jumlah limbah makanan meningkat dua kali lipat sejak virus corona memutus rantai pasokan makanan,” ujar Sekito kepada Reuters.

Kuradashi memiliki jaringan 800 perusahaan, termasuk Meiji Holdings Co, Kagome Co dan Lotte Foods Co, yang menjual total 50.000 item termasuk bungkus kari instan, smoothie dan nori berkualitas tinggi.

“Pembeli Jepang cenderung pilih-pilih, tetapi kami menarik pelanggan dengan tidak hanya menawarkan obral tetapi juga kesempatan untuk menyumbangkan sebagian dari pembelian untuk amal, meningkatkan kesadaran tentang masalah sosial,”kata Sekito.

Jumlah keanggotaan melonjak menjadi 180.000 pada 2021 dari 80.000 pada 2019.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement