IHRAM.CO.ID, OHIO -- COVID-19 jelas membawa perubahan besar dalam cara orang menjalankan agama dan mengekspresikan keyakinan. Banyak masjid dan rumah ibadah lainnya ditutup karena pandemi.
Namun, di Ohio, Noor Islamic Cultural Center kembali menyambut jamaah setelah lima bulan melakukan ibadah virtual.
"Kami tidak benar-benar menerima siapa pun di masjid di sini. Tapi saya sedang sholat di masjid di sini, dan kami mencoba menampilkannya secara online sehingga orang dapat mengikuti kami."kata Imam Abdel Moneim dilansir di About Muslim, Ahad (14/3).
Noor Islamic Cultural Center adalah masjid terbesar di Central Ohio. Dulu menampung hingga 800 jamaah sebelum pandemi.
Sekarang, hanya 150 orang yang dapat sholat bersama di dalam gedung karena pita kuning menandai jarak enam kaki antara orang-orang.
"Saya pikir kami memiliki 100 atau 150 orang hanya dengan jarak enam kaki, maksimal 150," kata direktur sementara Azhar Masood.
Meskipun Gubernur Ohio Mike DeWine tidak memerintahkan tempat ibadah untuk menutup pintu mereka ketika pandemi melanda, masjid dan tempat ibadah lainnya menutup pintu secara sukarela.
"Itu memang membantu sedikit, tapi itu tidak sama sama sekali. Jadi itu sulit untuk melatih doa Anda." kata Masood.
Saat mereka kembali normal, Masood berharap pandemi segera berakhir setelah dilanda masalah anggaran karena perbedaan antara sumbangan pra dan pasca pandemi. Pra pandemi, nilai sumbangan berkisar antara 10 ribu hingga -12 ribu sebulan, sedangkan ketika pandemi nilainya kurang dari 2 ribu hingga 3 ribu dolar AS.
Pengunjung seperti Asma Mostafa juga lega mendapat kesempatan untuk sholat di masjid lagi. "Zoom tidak menggantikan berada di sini secara fisik di tengah selama waktu itu," kata Mostafa.
Jumlah Muslim di Columbus, Ohio, telah meningkat secara signifikan akhir-akhir ini, dengan banyak yang melihat hal ini berdampak besar dan positif pada perekonomian.
Pusat Penelitian Pew memperkirakan pada tahun 2017 bahwa 3,45 juta Muslim tinggal di Amerika Serikat, naik dari 2,35 juta pada tahun 2007. Di negara itu, dan di Ohio, Muslim membentuk sekitar 1 persen dari populasi, menurut studi Pew 2014.