Senin 15 Mar 2021 08:56 WIB

Hal Penting yang Disampaikan Nabi Muhammad Saat Haji

Hal Penting yang Disampaikan Nabi Muhammad Saat Haji.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Muhammad Hafil
Hal Penting yang Disampaikan Nabi Muhammad Saat Haji. Foto:   Suasana Makkah di masa puncak musim haji tempo dulu
Foto: saudigazette.com
Hal Penting yang Disampaikan Nabi Muhammad Saat Haji. Foto: Suasana Makkah di masa puncak musim haji tempo dulu

IHRAM.CO.ID,JAKARTA--Pada saat perjalanan ibadah haji Nabi Muhammad SAW selalu memotivasi para sahabatnya agar menyempurnakan amalan ibadah hajinya. Motivasi itu beliau sampaikan dengan menyampaikan kabar gembira atas ganjaran yang diterima oleh seorang hamba yang menyempurnakan amalan ibadah hajinya.

Abu Thalah Muhammad Yunus Abdussatar dalam kitabnya 'Kaifa Tastafidu min al-Haramain asy-Syarifain Ayyuha az-Zair wa al-Muqim' mengatakan bahwa Bilal meriwayatkan, nabi bersabda:

Baca Juga

"Di pagi hari dari Muzdalifah menjelang berangkat ke Mina, sesungguhnya Allah memberi Anugerah kepada kalian di Muzdalifah ini. Dia menjadikan orang jelek dari kalian menjadi baik dan memberikan orang yang baik apa yang dia minta. Karena itu berangkatlah dengan menyebut nama Allah. (HR Ibnu Majah).

Hal-hal penting yang disampaikan nabi kepada jamaah haji adalah hukum-hukum agama dalam rangkaian ibadah haji. Nabi menggabungkan aspek penjelasan teori dan amalan praktis tentang khotbahnya di depan jamaah haji pada sehari sebelum hari Tarwiyah dan pelajaran hukum-hukum manasik. 

"Setiap kali melaksanakan amalan Haji tertentu beliau selalu menjelaskan hukum ibadah tersebut," kata Abu Thalhah.

Abu Thalhah menyampaikan apa yang diajarkan Nabi SAW ketika haji. 

Pertama, Nabi SAW menjelaskan kedudukan rukun Islam serta kaidah-kaidah pokoknya. Dalam salah satu khotbahnya pada musim haji dia bersabda.

"Bertakwalah kalian kepada Tuhanku melaksanakan salat lima waktu, puasalah di bulan Ramadan, tunaikanlah zakat hartamu dan taatilah pemimpinmu, maka kamu akan masuk surga Tuhanmu. (HR Tirmidzi).

Kedua, Nabi melarang berbuat syirik dan perkara haram besar lainnya yang berkaitan dengan pelanggaran darah, harta dan kehormatan diri. Nabi bersabda.

"Sesungguhnya darah, harta dan kehormatan kalian adalah mulia sebagaimana mulianya hari ini pada bulan ini, dan begeri kalian ini. (HR Bukhari).

Seandainya yang lain sesungguhnya dosa besar itu ada empat: Jangan kalian sekutukan tuhan dengan sesuatu apapun, janganlah kalian bunuh jiwa yang dimuliakan Allah kecuali dengan hak, janganlah kalian mencuri, dan janganlah kalian berzina. (HR Ahmad).

Ketiga nabi menjelaskan hukum agama seperti cara memandikan dan mengkafani orang yang meninggal dalam keadaan ihram. Hal ini sebagaimana hadis riwayat Ibnu Abbas bahwa suatu ketika ada seorang yang sedang wukuf di Arafah, tiba-tiba dia terjatuh dari kendaraannya hingga meninggal. Maka nabi bersabda.

"Mandikan lah dia dengan air dan daun bidara, kafanilah dengan dua lembar kain, jangan beri wangi-wangian, jangan tutup kepalanya karena dia akan dibangkitkan pada hari kiamat dalam keadaan bertalbiyah. (HR. Bukhari dan Muslim).

Dewasa ini kata Abu Thalhah banyak melihat kebodohan tersebar sehingga permasalahan agama tidak di ketahui, ilmu dilupakan dan ajaran-ajaran agama tidak dikenal. Kedekatan sebagian umat Islam kepada agamanya tidak lebih sekedar kedekatan sejarah, peran dan warisan, bukan kedekatan pemahaman dan pengetahuan, apalagi dalam praktek dan penerapan. 

"Keadaan seperti inilah yang memudahkan peluang bagi orang-orang sesat untuk menyebarkan kebatilan dan di kalangan kaum awam," katanya.

Menurutnya kalau kita perhatikan, jutaan jamaah haji datang dari berbagai negara setiap tahunnya. Sebenarnya itu adalah kesempatan bagi Ulama untuk mengajarkan hukum-hukum agama kepada mereka, untuk lebih memperdalam kebanggaan mereka memeluk agama Islam serta meningkatkan gairah beragama guna menghilangkan gelapnya kebodohan dan menyebarkannya cahaya ilmu di kalangan umat.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement