Kamis 18 Mar 2021 15:41 WIB

Benteng Alhambra, Peninggalan Kejayaan Islam di Spanyol

Benteng Alhambra adalah sisa peninggalan Dinasti Nasrid, kerajaan Islam terakhir di E

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Esthi Maharani
Alhambra merupakan sebuah kompleks istana dan benteng peninggalan bersejarah sekaligus bukti jejak peradaban Islam di Eropa.
Foto:

Perkembangan awal Alhambra

Alhambra merupakan karya dari para penguasa Dinasti Nasrid. Mohammed I meletakkan Alhambra untuk memperkuat situs kerjaan. Dia memperkuat Alcazaba dengan membangun tiga menara baru, yaitu The Broken Tower, Keep, dan Watch Tower. Selain itu, dia juga mengalirkan air dari Sungai Darro yang memungkinkan agar bisa mendirikan kediaman kerajaan di Alcazaba.

Mohammed I membangun gudang atau aula untuk tentara dan penjaga yang lebih mudah dan mulai membangun istana dan benteng Alhambra. Putra dan cucu al-Hamar, melanjutkan pekerjaan istana dan benteng. Sementara itu, penguasa terakhir kerajaan, membangun Masjid Agung Alhambra dan pemandian umum.

Sebagian besar bangunan yang terkenal dari kompleks Alhambra dibangun oleh Yusuf I dan Mohammed V. Pun termasuk Patio of the Lions, Justice Gate, Baths, Comares Room, dan Hall of the Boat.

Akhir kejayaan Islam

Pada tahun 1492, Raja Ferdinand dari Aragon dan Ratu Isabella dari Kastilia menaklukkan Granada. Mereka mempersatukan Spanyol di bawah monarki Katolik dan mengakhiri kekuasaan Islam selama berabad-abad. Selain itu, mereka mengasingkan penguasa Nasrid terakhir, Muhammad XII yang dikenal sebagai Boabdil.

Setelah itu, Alhambra mengalami banyak perubahan. Charles V yang memerintah Spanyol sebagai Charles I, memerintahkan penghancuran sebagian kompleks untuk membangun istana bergaya Renaisans untuk dirinya yang disebut Istana Charles V. Dia juga membangun bangunan lain termasuk kamar kaisar, ruang ganti ratu, dan gereja untuk menggantikan Masjid Alhambra.

Dilansir History, Kamis (18/3), pada tahun 1812, beberapa menara kompleks diledakkan oleh Prancis selama Perang Semenanjung. Oleh karena itu, Alhambra harus menjalani serangkaian upaya perbaikan pada abad ke-19 yang dimulai tahun 1828 oleh Arsitek Jose Contreras di bawah Raja Spanyol, Ferdinand VII. Setahun kemudian, Penulis Amerika, Washington Irvin tinggal di Alhambra. Dia menulis dan menerbitkan Tales of the Alhambra, kumpulan esai dan cerita tentang kota megah.

Pada tahun 2009 yang bertepatan dengan peringatan 150 tahun kematian Irving, pengelola Alhambra mendirikan patung penulis di taman di luar istana untuk memperingati perannya dalam memperkenalkan situs bersejarah dan sejarah Islam Spanyol. Hingga kini, Alhambra tetap menjadi salah satu situs sejarah terindah di Spanyol dan dikunjungi oleh ribuan wisatawan setiap tahun dari seluruh dunia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement