IHRAM.CO.ID, RIYADH -- Kementerian Kesehatan Arab Saudi mengumumkan lebih dari tiga juta orang mendapatkan vaksin Covid-19, Ahad (21/3). Tak hanya itu, sekitar 70 persen warga dan penduduk dilaporkan telah mendaftar untuk menerima dosis vaksin.
Lebih dari 500 pusat inokulasi dibuka di seluruh Kerajaan, termasuk di apotek. Hal ini dilakukan untuk memastikan setiap orang memiliki akses mendapatkan suntikan vaksin.
Dikutip di Al Arabiya, Senin (22/3), tidak ada efek samping serius dari vaksin yang didistribusikan di negara itu. Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammed al-Abd al-Ali, menyangkal klaim seorang pria meninggal setelah mengalami komplikasi yang disebabkan suntikan dosis vaksin itu.
Sejauh ini, ia menyebut beberapa orang yang divaksinasi hanya melaporkan efek samping ringan, seperti demam, sakit kepala, atau mual. Ketika ditanya apakah vaksin tersebut dapat mempengaruhi wanita yang ingin hamil, al-Abd al-Ali mengatakan tidak ada indikasi dosis tersebut berpengaruh pada rencana kehamilan. Bahkan, ia menyebut seorang ibu yang menyusui juga berhak menerima vaksin.
Al-Abd al-Ali lantas menambahkan penelitian sedang berlangsung untuk menentukan apakah vaksin tersebut aman untuk wanita hamil dan anak kecil. Ia juga menegaskan tidak ada hubungan antara pembekuan darah dan vaksin apa pun yang disetujui di Arab Saudi.
Di sisi lain, beberapa negara Eropa untuk sementara menghentikan penggunaan vaksin AstraZeneca. Hal ini dilakukan setelah muncul laporan yang mengaitkannya dengan pembekuan darah pada beberapa orang yang menerimanya.
Panel keamanan vaksin Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan berdasarkan data yang tersedia, dari suntikan vaksin Covid-19 AstraZeneca tidak menunjukkan peningkatan pembekuan darah secara keseluruhan. Tetapi, ia memastikan akan terus memantau efek samping apa pun.
Mengenai umroh dan pembatasan perjalanan, juru bicara mengatakan pihak berwenang tidak memberlakukan pembatasan apa pun pada pelancong atau jamaah haji yang tidak divaksinasi. Namun, dia mengimbau semua orang menerima suntikan vaksin, terutama mereka yang menghabiskan waktu di sekitar orang banyak.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
