Ahad 04 Apr 2021 19:11 WIB

Hidroponik Model Ketahanan Pangan Rumah Tangga

Bercocok tanam tidak melulu dari pola konvensional yang membutuhkan lahan yang luas.

Pengurus Masjid Baitussalam Yono (45) merawat tanaman di atap Masjid Baitussalam, Jalan Kesejahteraan, Jakarta Barat, Senin (15/3). Masjid Baitussalam ini mengembangkan tanaman hidroponik berbagai macam jenis sayuran untuk dijual kepada warga sekitar guna menambah pendapatan kas untuk biaya operasional masjid. Republika/Thoudy Badai
Foto:

Lantaran tanpa tanah tentu saja formulasi nutrisi cair yang dipilih harus terjamin. Air harus mengandung campuran hara atau nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman.Tanaman yang biasanya ditanam secara hidroponik adalah tanaman hortikultura berupa sayur-sayuran dan buah-buahan.

Cara bertanam hidroponik salah satunya bisa dengan memanfaatkan pipa air. Untuk menjamin sirkulasi nutrisi, dalam rangkaian pipa air disiapkan alat pompa dengan kapasitas tertentu.Selain nutrisi, hal yang perlu diperhatikan dalam membuat hidroponik adalah suhu dan intensitas cahaya.

Pemerhati horti, Ani Andayani mengatakan bahwa tren pertanian urban apabila terus dikembangkan setidaknya dapat mencukupi kebutuhan pangan secara mandiri skala rumah tangga.

"Di tengah pandemi ini, sayur sehat akan membantu urusan keluarga," ujar Ani yang sempat menjabat Staf Ahli Menteri Pertanian bidang Infrastruktur Pertanian pada periode 2015 - 2018 itu.

Ia pun memanfaatkan rooftop atau bagian lantai atas rumah sebagai lahan bertanam untuk memenuhi kebutuhan gizi keluarga yang berkualitas.

"Apabila dipahami secara benar mengerjakan hidroponik di rumah sendiri ibu-ibu pun bisa, ini merupakan cikal belakang ketahanan pangan rumah tangga," ujar Ani.

Lulusan S2 dan S3 Jepang bidang ilmu Plant Nutrition Specialist itu pun sudah memanen beberapa kali tanaman sayuran sejak September 2020, mulai dari sawi, tomat, cabai, hingga baby buncis.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement