Kamis 22 Apr 2021 20:22 WIB

Sinyal Dengan Daya Magnet Tinggi Dalam Pencarian KRI Nanggal

TNI AL temukan sinyal dengan daya magnet tinggi dalam pencarian KRI Nanggala

Panglima TNI Hadi Tjahjanto (kedua kanan) menaiki helikopter menuju KRI Suharso untuk operasi pencarian kapal selam KRI Nanggala 402 yang hilang di perairan lepas pulau Bali pada Rabu, di Bali, Indonesia pada 22 April 2021.
Foto: Anadolu Agency
Panglima TNI Hadi Tjahjanto (kedua kanan) menaiki helikopter menuju KRI Suharso untuk operasi pencarian kapal selam KRI Nanggala 402 yang hilang di perairan lepas pulau Bali pada Rabu, di Bali, Indonesia pada 22 April 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- TNI Angkatan Laut dalam operasi pencarian KRI Nanggala-402 hari ini menemukan sinyal berupa benda dengan daya magnet tinggi di sebuah titik lokasi dengan kedalaman 50-100 meter.

Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Yudo Margono mengatakan rencananya TNI akan mengerahkan KRI Rimau dan juga KRI Rigel untuk mendalami benda tersebut.

Dia berharap benda tersebut merupakan KRI Nanggala-402.

"Nanti bisa dikaji yang lebih rinci lagi sehingga kelihatan di situ apa yang tadi ditemukan kemagnetan tinggi," jelas Yudo dalam konferensi pers pada Kamis di Bali.

Dia pun menyatakan hingga kini TNI Angkatan Laut belum menemukan adanya bukti autentik untuk menyatakan KRI Nanggala-402 mengalami subsunk atau tenggelam.

Yudo menegaskan KRI Nanggala-402 akan dinyatakan subsunk jika posisi kapal tersebut terdeteksi.

Hingga saat ini, kapal selam tersebut masih dinyatakan hilang kontak atau submiss.

Sebelumnya, KRI Nanggala-402 yang sedang melaksanakan latihan penembakan torpedo di perairan Bali hilang kontak.

KRI Nanggala-402 dibuat tahun 1977 di HDW (Howaldtswerke Deutsche Werft) Jerman dan bergabung dengan jajaran TNI AL tahun 1981

Kapal ini sebelumnya telah menjalani perbaikan atau 'overhaul' di galangan kapal Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering, Korea Selatan pada 2009 lalu.

Kapal selam tersebut membawa 53 awak. TNI AL belum mengkonfirmasi kondisi para awak tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement