IHRAM.CO.ID, PADANG -- Pemerintah Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) menggelar Bazar Ramadhan pada 3-6 Mei 2021 untuk membantu menstabilkan harga pangan jelang Lebaran meski masih dalam kondisi pandemi Covid-19.
"Kondisi masih pandemi, namun perekonomian harus tetap berjalan. UMKM harus kita dukung. Sekarang bagaimana cara kita menyikapi. Intinya disiplin menerapkan protokol kesehatan," kata Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah, Senin (3/5).
Ia menegaskan panitia harus bisa mengelola jumlah pengunjung yang masuk ke lokasi bazar agar tidak terlalu bertumpuk pada waktu bersamaan dengan cara menjaga pintu masuk dan keluar. Alat cuci tangan, sabun dan kelengkapan penerapan protokol kesehatan lain harus tersedia lengkap.
Demikian juga memastikan pengunjung dan pedagang mematuhi protokol seperti memakai masker. "Kami akan tempatkan Satpol PP untuk menjaga dan memastikan protokol kesehatan berjalan. Kalau memang banyak yang bandel, bazarnya kami hentikan," katanya.
Mahyeldi mengatakan pedagang yang difasilitasi dalam bazar tersebut mayoritas UMKM. Menurutnya, jika UMKM tidak diberikan dukungan dan tidak bisa bergerak, akan berakibat buruk pada perekonomian hingga bisa menyebabkan inflasi.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumbar Asben Hendri mengatakan menjelang Lebaran biasanya harga kebutuhan pokok di pasaran meningkat. Bazar membantu menjaga stabilitas harga dengan menjual dengan harga wajar.
Ada 175 meja yang disiapkan oleh panitia untuk UMKM, namun antusiasme pedagang sangat tinggi hingga jumlahnya diperkirakan meningkat. "Kami tidak mempermasalahkan hal itu. Hanya saja berpesan agar protokol kesehatan saat acara disiplin diterapkan," ujarnya.
Hingga minggu ke-59 penyebaran Covid-19 di Sumbar, 89,4 daerah atau 17 dari 19 kabupaten dan kota dinyatakan masuk zona oranye Covid-19 (risiko sedang). Hanya dua daerah yang masuk zona kuning yaitu Dharmasraya dan Kota Pariaman.