IHRAM.CO.ID, Ketika kaum Quraisy memulai putus asa menghadapi kaum Muslimin, munculah pemikiran untuk menempuh jalur perundingan. Suhail bin Amr ditugaskan kaum Quraisy.
Kaum Muslimin melihat Suhail datang dan mengenal siapa dia. Maka maklumlah mereka bahwa orang-orang Quraisy akhirnya berusaha untuk berdamai dan mencapai saling pengertian, dengan alasan bahwa yang mereka utus itu ialah Suhail bin Amr.
Suhail duduk berhadapan muka dengan Rasulullah, dan terjadilah perundingan yang berlangsung lama di antara mereka, yang berakhir dengan tercapainya perdamaian.
Dalam perundingan ini Suhail berusaha hendak mengambil keuntungan sebanyak-banyaknya untuk Quraisy. Disokong pula oleh toleransi luhur dan mulia dari Nabi SAW yang mendasari berhasilnya perdamaian tersebut.
Sementara itu, waktu terus berjalan hingga tibalah tahun kedelapan Hijriyah. Rasulullah bersama kaum Muslimin berangkat untuk membebaskan Makkah. Quraisy melangar perjanjian dan ikrar mereka dengan Nabi SAW sehingga orang-orang Muhajirin pun kembali ke kampung halaman mereka.