Senin 10 May 2021 17:29 WIB

Kesthuri: Haji Belum Resmi Digelar Secara Internasional

Kesthuri menilai Saudi baru menyatakan keinginannya untuk menyelenggarakan haji

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Esthi Maharani
Jamaah antri melakukan tawaf di kala musim haji 2019.
Foto: al arabiya
Jamaah antri melakukan tawaf di kala musim haji 2019.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Kesatuan Tour Travel Haji Umrah Republik Indonesia (Kesthuri) Artha Hanif menyatakan, otoritas Arab Saudi belum menyampaikan secara resmi tentang pelaksanaan ibadah haji secara internasional pada tahun ini. Menurut dia, Saudi baru menyatakan keinginannya.

"Semua informasi yang beredar di media sosial belum menjadi berita resmi. Dikatakan resmi jika itu disampaikan melalui surat kepada pemerintah seluruh negara di dunia termasuk Indonesia. Juga yang kita harapkan adalah pernyataan resmi langsung Kerajaan Saudi yang diliput media massa," kata dia kepada Republika.co.id, Senin (10/5).

Artha mengatakan, sebetulnya Saudi hanya mengumumkan keinginan menyelenggarakan haji dengan protokol kesehatan yang ketat. Dalam pernyataan yang dimuat di kantor berita Saudi, Kementerian Haji dan Umrah hanya menyampaikan niatnya untuk tetap mengadakan ibadah haji dengan protokol kesehatan yang ketat.

"Tidak ada eksplisit dijelaskan bahwa akan dibuka secara internasional dan Indonesia termasuk yang mendapatkan haknya. Saudi baru menyatakan keinginannya menyelenggarakan haji dengan protokol kesehatan yang komitmen yang ketat kepada semua jamaah haji," tutur dia.

Meski begitu, Artha meyakini, Saudi tetap menyelenggarakan ibadah haji pada tahun ini, tetapi hanya secara lokal. Artinya, yang dibolehkan berhaji hanya bagi warga Saudi dan warga asing yang bermukim atau bekerja di Saudi.

"Kami yakin haji tetap diselenggarakan. Karena tahun lalu saja dilakukan apalagi tahun ini. Kita sudah terbiasa dengan kondisi pandemi sekarang, jadi mestinya haji tetap ada," tutur dia.

Hanya saja, lanjut Artha, soal apakah akan diselenggarakan secara internasional, dia belum tahu karena sampai saat ini belum ada berita resmi dari Saudi yang menjelaskan hal itu. "Apalagi ini sudah di akhir Ramadhan, kemudian masuk Syawal yang termasuk bulan haji, jadi semestinya proses persiapan haji sudah dilakukan," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement