IHRAM.CO.ID, NEW YORK -- Saat Muslim dunia segera menyambut idul Fitri akhir pekan ini, mahasiswa Muslim di City University of New York (CUNY) berupaya keras agar bisa turut merayakannya. Mereka mengajukan petisi untuk membatalkan kelas selama hari raya Islam tersebut.
Samia Ahmed, seorang junior yang merupakan bagian dari Program Beasiswa adalah salah satu siswa Muslim yang harus memutuskan apakah akan menghadiri kelas atau menggunakan pengecualian agama untuk merayakan hari raya. Dengan ujiannya hanya dua minggu kemudian, dia telah meminta guru fisika untuk libur hari raya sehingga dia bisa merayakan Idul Fitri.
"Sholat Idul Fitri biasanya jam 8 pagi, dan itu juga waktu kelas saya. Empat jam itu sangat penting hanya karena kita akan mendekati akhir, dengan final. Kami memiliki banyak proyek dan lab,” kata Ahmed dilansir dari About Islam, Senin (10/5).
Idul Fitri adalah hari raya yang menandai berakhirnya puasa Ramadhan. Hari raya ini juga adalah salah satu dari dua hari besar agama Islam utama bersama dengan Idul Adha.
Setelah melakukan sholat khusus untuk menandai hari itu, perayaan dan kegembiraan dimulai dengan kunjungan ke rumah teman dan kerabat. Ahmed mengaku bertemu dengan belasan mahasiswa Muslim yang menghadiri CUNY untuk membahas libur Idul Fitri, yang datang selama semester musim semi tahun ini.
“Kami berbicara banyak tentang inklusi keragaman tahun ini, khususnya tahun ajaran ini. Saya hanya berharap kami dimasukkan dan keyakinan kami dimasukkan dalam kalender akademik,”kata Ahmed.
Untuk menemukan solusi, para siswa memulai petisi awal minggu ini yang telah menarik lebih dari 9.000 tanda tangan. Mereka menyerukan CUNY untuk menjadikan Idul Fitri sebagai hari libur di seluruh sistem.
Meskipun ada upaya untuk menindaklanjuti, Salwa Najmi, seorang junior di Hunter College dan kekuatan pendorong di balik petisi, berkata bahwa mereka belum mendengar jawaban dari otoritas terkait. Tetapi mereka mengaku sangat senang jika diajak membahas hal ini.
Seorang juru bicara CUNY menulis dalam sebuah pernyataan pihaknya akan mencoba memfasilitasi aspirasi ini. “CUNY menghargai keragaman yang kaya dari siswanya dan beragam budaya dan tradisi yang mereka wakili. Kebijakan Universitas tentang akomodasi religius memungkinkan setiap dan semua siswa untuk meminta penjadwalan akomodasi untuk tugas kelas dan ujian akhir yang mengganggu kepercayaan dan adat istiadat agama mereka,” ujarnya.
Semakin banyak distrik sekolah Amerika mulai mengakui hari libur Muslim. Awal tahun ini, Lewiston Maine menambahkan hari libur Islam ke kalender sekolah umum, yang memungkinkan siswa Muslim merayakan liburan mereka secara normal.
Pada bulan April 2019, distrik sekolah Detroit mengumumkan akan merayakan hari raya Muslim Idul Fitri selama penerapan kalender sekolah tahun 2019-20.
Dewan Pendidikan Baltimore County menyetujui dengan suara bulat pada November 2019, untuk menutup sekolah umum bagi siswa pada liburan Idul Fitri.