Rabu 26 May 2021 22:03 WIB

AS dan Mesir Bahas Gencatan Senjata Palestina-Israel

Mesir memiliki hubungan lama dengan kedua belah pihak yang berkonflik.

Presiden Palestina Mahmoud Abbas (kanan) dan Menlu AS Antony Blinken dalam konferensi pers di Ramallah, Selasa (25/5).
Foto:

Pada Selasa (25/5), dia berjanji bahwa AS akan memberikan bantuan baru untuk membantu membangun kembali Jalur Gaza, termasuk 5,5 juta dolar AS (sekitar Rp78,6 miliar) bantuan bencana dan hampir 33 juta dolar AS (sekitar Rp471,6 miliar) untuk badan bantuan Palestina di sana.Blinken juga mengatakan AS bermaksud untuk memastikan bahwa Hamas, yang menguasai Gaza dan terdaftar oleh Washington sebagai organisasi teroris, tidak mendapat manfaat dari bantuan kemanusiaan.

Yehya Al-Sinwar, kepala Hamas di Gaza, mengatakan kelompok itu menyambut baik upaya Arab dan internasional untuk membangun kembali daerah kantong itu."Kami akan meringankan dan memfasilitasi tugas untuk semua orang dan kami akan memastikan bahwa prosesnya akan transparan dan adil, dan kami akan memastikan bahwa tidak ada sen yang masuk ke Hamas atau Qassam (sayap bersenjata Hamas)," kata Sinwar dalam konferensi pers.

"Kami memiliki sumber dana yang memadai untuk Hamas dan Qassam. Sebagian besar dari Iran dan sebagian dari sumbangan dari Arab, Muslim, dan dunia liberal yang bersimpati kepada rakyat kami dan hak-hak mereka," ujar Sinwar, menambahkan.

Mesir, yang berbagi perbatasan dengan Gaza dan memiliki kontak keamanan dengan Hamas, kemungkinan memiliki peran dalam menyalurkan bantuan, kata seorang pejabat senior Kementerian Luar Negeri AS sebelumnya.Selama pertempuran, Mesir membuka perbatasan Rafah antara Gaza dan Semenanjung Sinai untuk memberikan bantuan medis dan mengevakuasi korban luka.

Mesir juga mengirim delegasi keamanan ke Israel dan Gaza untuk memperkuat gencatan senjata setelah diberlakukan pada Jumat (21/5).

 

Sumber: Reuters

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement