Saat itu, jalur ini menjadi penghubung antara Baghdad, Dua Masjid Suci, serta wilayah Arab lainnya. Rute tersebut diberi nama sesuai dengan istri Khalifah Abbasiyah Harun Al Rashid, Zubaida Bin Jaafar, yang berkontribusi pada pembangunannya.
Jalur ini memiliki 27 pos, dimana masing-masing pos dipisahkan sejauh 50 Km. Tak hanya itu, terdapat pula pos sekunder atau perhentian peristirahatan. Seiring waktu, rumah dan fasilitas lainnya dibangun di sepanjang jalan setapak ini.
Tersedia sebuah penanda di jalan yang memandu jamaah haji menuju kolam pengumpulan air. Kolam ini didirikan di lokasi tertentu untuk memastikan jamaah memiliki akses menuju mata air.
Beberapa pos penting yang ada di jalan setapak ini memiliki sejumlah kolam, di antaranya Al-Dhafiri, Al-Amya, Al-Thulaimiya, Al-Jumaimiyah, Zabala, Umm Al-Asafir, Hamad dan Al-Ashar. Otoritas Saudi telah berusaha memasukkan Jalur Zubaida ini di antara 10 situs warisan paling signifikan Kerajaan Saudi, yang ditambahkan ke Daftar Warisan Dunia UNESCO.
https://www.arabnews.com/node/1865491/saudi-arabia