Dan tatkala terjadi pertentangan tajam di antara kaum Muslimin, yaitu antara golongan Ali dan Muawiyah, Imran bersikap tidak memihak. Bahkan ia juga meneriakkan kepada umat agar tidak campur tangan dalam perang tersebut, dan agar membela serta mempertahankan ajaran Islam dengan sebaik-baiknya. "Aku lebih suka menjadi penggembala rusa di puncak bukit sampai aku meninggal, daripada melepas anak panah ke salah satu pihak, biar meleset atau tidak," katanya.
Dan kepada orang-orang Islam yang ditemuinya, ia kerap berpesan, "Tetaplah tinggal di masjidmu. Dan jika ada yang memasuki masjidmu, tinggallah di rumahmu. Dan jika ada lagi yang masuk hendak merampas harta atau nyawamu, maka bunuhlah dia!"
Keimanan Imran bin Hushain membuktikan hasil gemilang. Ketika ia mengidap suatu penyakit yang selalu menggangu selama 30 tahun, tak pernah ia merasa kecewa atau mengeluh. Bahkan tak henti-hentinya ia beribadah kepada-Nya, baik di waktu berdiri, di waktu duduk dan berbaring.
Dan ketika para sahabatnya dan orang-orang yang menjenguknya datang dan menghibur hatinya terhadap penyakitnya itu, ia tersenyum sambil berkata, "Sesungguhnya barang yang paling kusukai ialah apa yang paling disukai Allah."