Rabu 09 Jun 2021 03:43 WIB

Lorraine, Mualaf Irlandia yang Perjuangkan Nasib Muslimah

Lorraine peroleh hidayah dan memutuskan untuk menjadi Muslim pada usia 30 tahun.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Agung Sasongko
 Lorraine O
Foto:

Dia mulai mengenakan jilbab, dan terkejut dengan tanggapan negatif yang dia terima dan merasa asing di negaranya sendiri. "Saya menjadi imigran di negara saya sendiri. Identitas saya diambil dari saya, padahal yang saya lakukan hanyalah mengubah keyakinan saya, saya masih orang yang sama," katanya.

Orang-orang akan meneriaki saya di jalan, "Kembalilah ke tempat asalmu!" Meski awalnya khawatir tentang jilbab, dia mulai sepenuhnya menghargainya. "Saya selalu mengatakan, 'Kamu tidak akan pernah menangkap saya dengan jilbab itu'," ujarnya.

"Orang-orang melihat jilbab sebagai bentuk penindasan tetapi itu adalah bentuk pembebasan. Ini tentang pilihan pribadi. Saya akan memakainya jika saya mau dan tidak ada yang akan menghentikan saya. Mengenakan jilbab adalah tindakan yang indah antara seorang wanita dan penciptanya," ungkapnya.

Kemudian O'Connor memutuskan untuk melakukan sesuatu untuk mematahkan stereotip seputar Islam dan wanita Muslim. Dia ingin membantu wanita Muslim menemukan suara mereka. Ia pun mendirikan Muslim Sisters of Eire, yang melakukan banyak pekerjaan amal serta memberikan dukungan kepada wanita Muslim dan mendorong integrasi.

 

"Kami dapat berkontribusi sangat banyak kepada masyarakat Irlandia yang lebih luas. Kita seharusnya tidak tinggal di dalam komunitas atau kelompok etnis kita sendiri. Ini mematahkan stereotip dan kesalahpahaman bahwa perempuan tidak diizinkan keluar dan tidak diizinkan bekerja. Kami memiliki wanita Muslim yang luar biasa yang sangat berpendidikan,"katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement