Sementara Kanopus-V dipasarkan untuk penggunaan sipil, para pemimpin Korps Pengawal Revolusi Islam Iran telah melakukan kunjungan beberapa kali ke Rusia sejak 2018 untuk membantu menegosiasikan perjanjian tersebut, kata surat kabar itu.
Beberapa pakar Rusia melakukan perjalanan ke Iran musim semi ini untuk membantu melatih kru yang akan mengoperasikan satelit dari fasilitas yang baru dibangun di dekat Karaj di sebelah barat Teheran.
"Satelit itu akan menampilkan perangkat keras Rusia. Termasuk kamera dengan resolusi 1,2 meter" --peningkatan yang signifikan atas kemampuan Iran saat ini, meskipun masih jauh dari kualitas yang dicapai oleh satelit mata-mata AS," tulis Washington Post.
Pengawal Revolusi mengatakan pada April 2020 bahwa mereka telah berhasil meluncurkan satelit militer pertama negara itu ke orbit.Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menyerukan agar Teheran dimintai pertanggungjawaban karena dia yakin tindakan itu bertentangan dengan resolusi Dewan Keamanan PBB.
Sumber : Reuters