Ahad 13 Jun 2021 08:20 WIB

Jelang Tatap Muka, 90 Persen Guru di Bogor Sudah Divaksinasi

Dinas Kesehatan Bogor saat ini memiliki vaksin hanya untuk 4.000 sasaran penerima.

Jelang Tatap Muka, 90 Persen Guru di Bogor Sudah Divaksinasi.
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Jelang Tatap Muka, 90 Persen Guru di Bogor Sudah Divaksinasi.

IHRAM.CO.ID, BOGOR -- Dinas Kesehatan Kota Bogor sudah melaksanakan vaksinasi Covid-19 pada sekitar 90 persen guru menjelang pembelajaran tatap muka (PTM) pada Juli 2021. Para guru tersebut terdiri dari 12.918 guru SMA, SMP, SD, dan TK.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Sri Nowo Retno mengatakan berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri mengatur salah satu persyaratan pelaksanaan PTM adalah guru atau tenaga pendidik sudah menjalani vaksinasi. Retno menjelaskan Dinas Kesehatan sudah menyiapkan vaksinasi kepada seluruh guru yang terdata pada Dinas Pendidikan Kota Bogor.

Baca Juga

Vaksinasi Covid-19 terhadap guru di Kota Bogor sudah beberapa kali dijadwalkan dan dilaksanakan, antara lain di SMP Negeri 5 dan di Mal Ekalokasari meski sebagian guru tidak hadir dengan beberapa alasan. "Saat ini, sekitar 10 persen atau 1.209 guru belum menjalani vaksinasi," katanya, Sabtu (13/6).

Menurut Retno, Dinas Kesehatan saat ini memiliki vaksin hanya untuk 4.000 sasaran penerima. Sedangkan daftar tunggu yang menjadi prioritas penerima vaksin saat ini ada sekitar 40 ribu orang.

Retno menjelaskan persediaan vaksin untuk sekitar 4.000 orang sasaran itu, adalah kiriman dari Kementerian Kesehatan setelah Menteri Kesehatan berkunjung ke Kota Bogor, Selasa (1/6). Kementerian Kesehatan kemudian mengirimkan 1.050 vial vaksin Sinovac untuk 5.250 orang sasaran.

"Vaksin itu sebagian sudah digunakan dan saat ini masih ada untuk sekitar 4.000 sasaran penerima," katanya.

Retno menambahkan Dinas Kesehatan terus melanjutkan vaksinasi kepada orang lanjut usia (lansia). Dari 95.371 lansia di Kota Bogor, realisasinya sudah mencapai 38.122 orang atau 39,97 persen untuk dosis pertama dan 33.149 orang atau 34,75 persen untuk dosis kedua.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement