"Apa yang mereka bicarakan sebagian besar adalah aksi BDS, untuk mencoba memaksa Israel memperlakukan rakyat Palestina dengan lebih baik,” kata Brennan, merujuk pada gerakan Boikot, Divestasi dan Sanksi (BDS) yang dipimpin Palestina.
Ia menyebut para pengunjuk rasa menyerukan kepada para pemimpin G7 agar benar-benar memperhatikan hal tersebut dan menangani masalah ini dengan serius. Para pengunjuk rasa akan terus menekan sehingga muncul tindakan yang dirasa perlu dan tak terhindarkan.
Presiden Asosiasi Muslim Inggris Raghad al-Takriti mengatakan pesan kepada para pemimpin G7 ini jelas, yakni menegakkan hukum internasional. Mereka menuntut kepatuhan terhadap hukum internasional.
"Sudah waktunya bagi para pemimpin ini berbicara tentang penegakan hukum, untuk mengakhiri pengepungan di Gaza dan untuk menghentikan keterlibatan mereka, atas kesepakatan senjata dengan Israel," katanya.
Beberapa kelompok yang ambil bagian dalam aksi ini adalah Friends of Al-Aqsa dan Palestine Solidarity Campaign (PSC). Mereka memperkirakan sekitar 8.000 orang muncul di luar Downing Street menuntut keadilan bagi warga Palestina.
Dalam beberapa pekan terakhir, ratusan warga Palestina telah ditangkap di Israel dan wilayah Palestina yang diduduki karena memprotes kebijakan Israel. Puluhan orang terluka dalam bentrokan dengan polisi bersenjata Israel. Setidaknya empat warga Palestina, termasuk seorang anak ditembak dan dibunuh sejak Kamis di Tepi Barat yang diduduki.