Pendukung prodemokrasi turun ke jalan-jalan di kota utama Yangon pada Senin. Beberapa di antara mereka meneriakkan slogan "perang revolusioner, kami berpartisipasi".
Komisioner Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia Michelle Bachelet mengutuk penggunaan senjata berat yang keterlaluan oleh tentara. Bachelet mengatakan junta tidak menunjukkan kesediaan untuk menerapkan konsensus lima poin yang disepakati dengan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) pada April untuk menghentikan kekerasan dan memulai dialog dengan lawan-lawannya.
Dalam siaran pers, kementerian luar negeri Myanmar yang dipimpin junta menolak pernyataan Bacheletserta mempertanyakan keakuratan dan ketidakberpihakan laporan tersebut.
"Laporan itu tidak menyebutkan atau mengutuk tindakan sabotase dan terorisme yang dilakukan oleh asosiasi dan kelompok teroris yang melanggar hukum serta penderitaan dan kematian pasukan keamanan," kata kementerian itu.