IHRAM.CO.ID, JAKARTA--Kabah merupakan bangunan yang dimuliakan seluruh umat manusia sejak masa kenabian Nabi Adam. Meski demikian bangunan ini tidak memiliki arsitektur mewah terutama bagian dalamnya seperti halnya bangunan-bangunan lain di dunia.
"Yang kita saksikan hanyalah sebuah ruangan persegi yang kosong," kata Ahmad Rofi Usmani dalam bukunya Makkah dan Madinah.
Ahmad Rofi mengatakan, di dalam Ka'bah tidak terdapat kemegahan arsitektural yang indahan mulai dari seni, prasasti yang dapat kita saksikan saat memasuki di dalamnya. Selain itu, di dalam bangunan itu pun ternyata tidak terdapat kuburan.
"Tidak satu pun dan tiada pula seorang manusia, kepada siapakah kita dapat mencurahkan perhatian, perasaan dan kenangan ketika ada di dalam Ka'bah," katanya.
Ahmad Rofi'i Usmani memastikan di dalam Ka'bah tiada ada suatupun atau manusia yang akan mengganggu perasaan dan pikiran kita mengenai Allah SWT. Langit-langit Ka'bah yang ingin ditembus untuk dapat berhubungan dengan yang mutlak dan abadi merupakan atap bagi perasaan kita
"Dalam dunia yang serat dengan fragmentasi dan relativitas, ada hal-hal yang tidak dapat anda capai," katanya.
Yang sebelumnya, kita hanya dapat membuat rekaan filosofis. Tapi kini, kemanapun kita berpaling, kita dapat menyaksikan yang mutlak, yang tidak memiliki arah.
"Yaitu Allah SWT," katanya.
Ahmad Raffi Usmani meski tak ada guratan kemewahan (kosong) di dalam dan luar, Ka'bah tetap mempesona dan memancarkan keindahnya. Kekosongan ini mengingatkan kita dan kehadiran kita disini adalah untuk menunaikan ibadah yang sama sekali bukan tujuan terakhir.
"Selanjutnya, kekosongan ini adalah sebagai petunjuk arah. Ka'bah hanya sebagai tonggak penunjuk jalan," katanya.