Rabu 16 Jun 2021 05:03 WIB

Khalifah Abbasiyah Jadikan Baghdad Pusat Peradaban Dunia

Khalifah Al Makmun: Mahkota Ilmu Pengetahuan Dunia dari Baghdad

Para cendikiawan di Bayt Al Hikmah Baghdad pada abad 8 M.
Foto:

Tim yang dibuat oleh Al Mamun bahkan mengukur panjang sabuk khatulistiwa Bumi, dan satu-satunya perbedaan antara nilai saat ini adalah 500 meter saja. Dan ini karena tidak ada catatan ukuran unit pengukuran mereka. Jelas kecemerlangan ilmiah yang luar biasa.

Para astronom kala itu berangkat di tengah malam melintasi dataran datar Sinjar di Irak. Sete;ah sampai di sana satu kelompok berjalan ke utara, yang lain ke selatan, sampai mereka mengukur satu derajat bumi, sebelum berjalan kembali ke satu sama lain dengan hati-hati menghitung jarak yang ditempuh.

Di bawah pengaruh Mamun, penemuan ilmiah berkembang secara luar biasa di Kekaisaran Abbasiyah. Visi, rasa ingin tahu, dan karismanya membantu memicunya menjadi salah satu ikon zaman intelektual terbesar sepanjang masa.

Khalifah Al-Ma'mun: Sang Revolusioner Ilmu Pengetahuan Islam

Akhirnya, Baghdad menjadi pusat studi humaniora dan sains yang tak tertandingi, termasuk matematika, astronomi, kedokteran, kimia, geografi, filsafat, sastra, dan seni – serta beberapa mata pelajaran lain seperti alkimia dan astrologi.

Tragisnya, bangsa Mongol yang barbar kemudian menghancurkan Rumah Kebijaksanaan dengan reputasi memukau ini. Baghdad hancur ketika mereka menyerang kota itu pada tahun 1258.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement